11 Bakal Calon Medaftar di PDI Perjuangan

IMG-20170516-WA0000

Kupang, Savanaparadise.com,- Sebanyak 11 bakal calon gubernur dan wakil gubernur mendaftar di DPD PDI Perjuangan.

Bacaan Lainnya

Ketua Panitia Pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur DPD PDI Perjuangan NTT, Niko Frans mengatakan Tahapan pendaftaran sudah ditutup.

Niko menjelaskan, dari 11 orang yang mendaftar itu, sembilan orang mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan dua orang mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur.

Dari sembilan bakal calon yang mendaftar itu, dua orang berasal dari kader partai yakni Kristo Blasin dan Raymundus Fernandez.

Sedangkan enam lainnya berasal dari partai lain dan profesional serta tidak terikat partai politik manapun. Mereka adalah Ibrahim Agustinus Medah (Ketua DPD Golkar NTT), Hyronimus Fernandez (birokrat), Ayub Titu Eki (Bupati Kupang), Daniel Tagu Dedo, Honing Sany, Yoseph Sunny dan Daniel Herison Wadu. Sementara itu, yang mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur yakni Umbu Saza dan Noviyanto Umbu Patty Lende.

“Tahap selanjutnya desk pilkada bersama panitia memverifikasi berkas kelengkapan semua bakal calon yang telah mendaftar,” kata Niko Kepada wartawan di sekretariat DPD PDIP, 15/5.

Lebih lanjut mantan anggota DPRD Kota Kupang ini menyampaikan, setelah dilakukan verifikasi dan telaahan, akan diantar ke DPP di Jakarta untuk diseleksi di tingkat pusat. Kemudian partai melakukan survei untuk mengetahui tingkat elektabilitas.

Tahap berikutnya, DPP akan melakukan tes kepatutan dan kelayakan untuk selanjutnya ditetapkan bakal calon yang akan diusung PDI Perjuangan. Untuk hal ini menjadi kewenangan DPP dengan mempertimbangkan masukan dari DPD.

Bakal calon Gubernur, Honing Sanny yang mendaftar di hari terakhir masa pendaftaran mengatakan, dengan mendaftar di PDI Perjuangan, sama seperti kembali ke rumah sendiri, karena partai ini telah mengantarnya menjadi anggota DPR RI dua periode asal daerah pemilihan Flores, Lembata dan Alor. Dengan mendaftar ini juga, dirinya ingin mengambil bagian menjadi pemimpin NTT lima tahun ke depan.

“Berbekalkan dua kali menjadi anggota DPR RI, saya yakin memiliki basis massa yang pasti, apalagi saya juga telah melakukan komunikasi politik yang menjangkau semua daerah di NTT,” ungkap Honing.

Ia menyebutkan sejumlah alasan dirinya mendaftar di PDI Perjuangan, yakni PDI Perjuangan adalah partai terbuka yang siap mengakomodasi kader dan non kader sebagai pemimpin daerah ini. Hal ini juga ditunjukkan dengan apresiasi yang sangat bagus para pengurus partai menerima proses pendaftaran. Dengan mendaftar, dirinya mau memperlihatkan ke publik terutama PDI Perjuangan bahwa dirinya tidak dendam dengan partai ini walau telah memecatnya dari kursi DPR RI.

“Walau telah dipecat tapi kekaderan saya sebagai bagian dari PDI Perjuangan tidak luntur,” tandas Honing.

Ia berjanji akan bertanggungjawab membesarkan PDI Perjuangan pada pemilu legislatif 2019 mendatang. Sedikitnya, pada pemilu 2019, PDI Perjuangan bisa meraih kursi yang pada pilgub mendatang bisa mengusung paket sendiri, tanpa harus berkoalisi. Selain itu, PDI Perjuangan bisa menjabat sebagai Ketua DPRD NTT, karena memiliki jumlah kursi mayoritas. (SP)

Pos terkait