280.000 Sapi dan Kerbau Akan dikembangkan di NTT

Pemerintah daerah (Pemda) se-Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk menyiapkan lahan peternakan secara terpadu dalam mendukung suksesnya program swasembada daging 2014 mendatang.

Apalagi pemerintah pusat akan mengimpor sapi betina produktif untuk diberikan kepada petani peternak di NTT untuk mewujudkan tekad menjadikan NTT sebagai gudang ternak.

Kepala Pusat Karantina Hewan, Badan Karantina Pertanian, Sujarwanto pada seminar dan sosialisasi bertajuk “Kebijakan dan Strategi Pencapaian Program Nasional Swasembada Daging Sapi dan Kerbau dan NTT sebagai Provinsi Ternak 2014” di Kupang, Rabu (18/7).

Dia menjelaskan, konsumsi daging nasional tahun ini ditargetkan sebanyak 340.000 ton atau 283.000 ekor sapi. Jumlah konsumsi ini tidak sebanding dengan persediaan di tingkat masyarakat petani peternak. Selama ini, pemerintah masih mengimpor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging sapi.

Tahun 2012, produksi daging lokal baru mencapai 399,32 ton atau 82,5 persen dari total kebutuhan daging dalam negeri. Jumlah itu diharapkan terus meningkat menjadi 507,06 ribu ton pada 2014 atau 90,3 persen dari total kebutuhan daging.

Sujarwanto menyampaikan, untuk meningkatkan persediaan sapi nasional, pemerintah akan mengimport sapi betina produktif yang nantinya diserahkan kepada peternak yang telah disiapkan oleh pemda, termasuk di NTT. Sehingga usaha peternakan di NTT bisa berkelanjutan dan terwujudnya NTT sebagai gudang ternak. Rencananya, pihak swasta menyiapkan 280.000 ekor sapi untuk dikembangkan di NTT. Pengembangan sapi ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan masyarakat yang selama ini sebagai peternak.

Selain bantuan sapi, lanjutnya, juga dilaksanakan program lahan peternakan terpadu. Untuk hal ini, pemda melalui para bupati se-NTT diminta untuk menyiapkan lahan. Sehingga tidak terjadi kendala ketika dilakukan investasi besar-besaran peternakan di NTT oleh pihak investor. “Butuh dukungan masyarakat dan pemda se-NTT agar kontribusi NTT terhadap swasembada daging tahun 2014 sebagaimana harapan Presiden SBY bisa terwujud,” ujar Sujarwanto.

Kepala Dinas Peternakan NTT, Semuel Rebo menjelaskan, untuk sukseskan swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK) pada 2014, disiasati melalui lima kegiatan pokok dan 13 langkah operasional antara lain, peningkatan populasi, penyediaan daging/ bangkalan ternak lokal, peningkatan produktivitas dan reproduktivitas ternak lokal, penyediaan bibit ternak lokal serta pengaturan stok, distribusi ternak dan daging.

Semuel menambahkan, penurunan alokasi impor daging telah diperhitungkan dengan tingkat pertumbuhan perekonomian, pertambahan penduduk dan elastisitas permintaan. Selain itu dipertimbangkan dari aspek-aspek teknis pertumbuhan populasi, kelahiran dan kematian ternak.(Rey/Cha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan