Berdayakan Ekonomi Perbatasan, TNI-Pengusaha Komit

Atambua, Savanaparadise.com – Wakil Bupati Belu Ludovikus Taolin mengatakan TNI dan pengusaha berkomitmen untuk memberdayakan perekonomian masyarakat di perbatasan Indonesia-Timor Leste guna meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami (pemerintah daerah) mencoba ikut membantu agar perdagangan di perbatasan bisa memberi manfaat kepada warga melalui nota kesepahaman (MoU) pemberdayaan ekonomi perbatasan antara TNI-AD dengan dua mitra pengusaha,” katanya ketika dihubungi dari Kupang, Minggu.

Taolin dikonfirmasi terkait langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bermukim di daerah perbatasan. Beberapa waktu lalu, ketika Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur masih dijabat Kol Inf Edison Napitupulu, telah menandatangani sebuah MoU dengan dua mitra pengusaha, masing-masing Sulayman Yusuf dan Arie Rintjap untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di perbatasan.

“Sulayman adalah seorang pengusaha di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu. Perannya sebagai pembina sekaligus pemasok sembilan bahan kebutuhan pokok bagi koperasi serba usaha lintas batas di Desa Silawan, sekitar 25 kilometer dari Atambua,” kata Taolin. Barang kebutuhan pokok tersebut kemudian didistribusi ke koperasi yang beranggotakan warga Desa Silawan, dengan harapan bisa menyehatkan ekonomi masyarakat di desa perbatasan tersebut.

Barang-barang kebutuhan pokok ini tidak hanya dijual kepada anggota koperasi tersebut, tetapi juga melayani kebutuhan warga Timor Leste yang bermukim di tapal batas yang berbatasan langsung dengan Desa Silawan. Sedangkan, Arie Rintjap adalah seorangt pengusaha yang bergerak di sektor perikanan, khususnya penangkapan tuna.

Arie yang juga adalah Ketua Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia (Gapindo) sejak 2011 itu menggeluti usaha penangkapan tuna di perairan NTT, serta menjadi pembina bagi nelayan lokal untuk menangkap tuna. Usahanya itu dikendalikan dari Pelabuhan Atapupu di dekat Mota Ain yang merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan NTT dengan negara Timor Leste.

Wilayah perairan sekitar Pelabuhan Atapupu hingga kepulauan Alor dan Pantar sering dilukiskan oleh nelayan setempat sebagai “kolam tuna”, karena merupakan habitat jenis ikan tersebut. Taolin mengatakan, dengan melihat potensi ekonomi tersebut TNI-AD dan pengusaha setempat berkomitmen serius memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar tapal batas negara karena kawasan itu merupakan halaman depan Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan