GMNI Kupang Gelar PPAB XXV

Kupang, Savanaparadise.com,- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kupang dalam eksistensinya terus memperpanjang barisan kader dan membangun kapasitas kadernya dengan berbagai macam kegiatan.

Kali in, GMNI menggelar Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) XXV (7-11/11), di Susteran SsPS Belo, Kota Kupang.
Ketua Panitia, Agustinus Darmanto dalam laporannya menjelaskan, PPAB kali ini dihadiri 97 peserta, dan hadir dari berbagai kampus di Kota Kupang. Lebih lanjut, Darmanto mengatakan, sebanyak 3 peserta datang dari komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Atambua, tutur Darmanto.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang GMNI Kupang, Jovinianus Agustinus Nahak, dalam pidato politiknya mengatakan, kemerdekaan yang telah direbut hanyalah sebuah jembatan emas, dan diseberang jembatan emas itu, kita masih mempunyai jalan yang panjang untuk membangun tatanan kehidupan yang diimpikan yakni sosialisme Indonesia.

“Bung Karno pernah menyatakan bahwa revolusi kita belum selesai. Pesan ini sesungguhnya mau mengingatkan sekaligus menggugah hati anak bangsa khususnya generasi muda untuk sama-sama memiliki rasa kepedulian dan tanggungjawab yang sama dalam memperjuangkan Indonesia yang kita impiikan bersama”. Katanya.
Deretan persoalan yang selalu menghiasi wajah bumi pertiwi seperti persoalan korupsi, SARA, Penegakan hukum yang lemah, peraturan yang tumpang tindih, undang-undang yang berbau asing, kemiskinan, dan berbagai macam persoalan lainnya sesungguhnya menggambarkan lemahnya kepemimpinan pemimpin nasional, tambah Jovi.
Lebih lanjut Jovi menilai, Bangsa dan negara ini dibiarkan tergiring sesuai seleranya kapitalis, bahkan wakil rakyat muda disogok untuk mengamankan kepentingan asing dengan menghasilkan produk undang-undang yang lebih memihak kepentingan asing. Pasal 33 UUD 1945 yang sesungguhnya adalah kewenangan negara untuk membatasi intervensi asing, dalam implementasinya nyaris tak terwujud bahkan bertolak belakang dengan realtas faktualnya.
Jovi berharap, momentum PPAB in harus dimanfaatkan secara sungguh-sungguh oleh calon anggota, sehingga dengan demikian kita memiliki kapasitas intelektual untuk kita gunakan sebaga bekal dalam perjuangan.
Dalam Pidato Politik kali ini, GMNI Kupang menyampaikan beberapa sikap terkait beberapa persoalan yang ada di Nusa Tenggara Timur. Adapun sikap itu yakni; pertama, Mendukung Pemerintah Provinsi NTT, bersama pemerintah kabupaten Belu dan TTS, Kabupaten Manggarai Timur dan Ngada, untuk sama-sama mencari solusi dalam menyelesaikan tapal batas yang mendapat sorotan dari publik, Kedua, Mendorong Pemerintah dan DPRD Provinsi NTT untuk segera mengevaluasi managemen pengelolaan Rumah Sakit Umum WZ Yohanes Kupang untuk mengarah kepada pelayanan yang humanis, tidak membedakan statis sosial ekonomi dalam memberikan pelayanan, Ketiga, Mendesak Kapolda NTT untuk segera menertibkan kasus penimbunan dan penyelundupan Bahan Bakar Minyak yang marak terjadi di Kabupaten Belu, Kasus pembunuhan Bripka Obaja Nakmofa dan Paulus Usnaat yang tak kunjung selesai dan disinyalir adanya indikasi keterlibatan oknum polisi.
Selain itu, GMNI juga mengimbau kepada semua stakeholder di NTT agar tidak terjebak dalam isu primordial sempit yang memicu konflik horizontal maupun vertikal dalam momentum pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur yang akan datang. (SP).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan