Gubernur Diminta Jangan Tutupi Kekurangan NTT Pada Wapres

Jakarta, Savanaparadise.com,- Koordinator TPDI Petrus Selestinus, Meminta Gubernur NTT, Frans Lebu Raya untuk tidak menutupi kekurangan NTT pada Wakil Presiden Jusuf Kalla. MenurutnyavKunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Provinsi NTT dalam rangka perayaan HARKOPNAS (Hari Koperasi Nasional) ke 69 di Kupang, tidak boleh hanya bermakna basa basi, simbolis dan protokoler semata.

Salestinus berharap Lebu Raya harus memanfaatkan kehadiran Wapres Jusuf Kalla di Kupang secara maksimal dengan membuka dialog antara warga masyarakat NTT dengan Wapres Jusuf Kalla, agar Wapres dapat memperoleh informasi yang asli, utuh, benar dan lengkap apa adanya.

“Gubernur tidak boleh menutup-nutupi kekurangan dan kegagalannya dalam membangun infrakstruktur di beberapa Kabupaten dan Kecamatan di NTT yang selama didera persoalan miskin, tertinggal, sakit-sakitan, busung lapar akibat gizi buruk secara terstruktur, karena Pemerintah kurang peduli dan mengabaikan hak masyarakat atas kesejahteraan social,” ujarnya dalam rilisnya Kepada Savanaparadise.com dari Jakarta, Sabtu (11/7/2015)

Masyarakat NTT harus mendesak Pemerintah pusat agar memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap pembangunan infrastruktur daerah di Provinsi NTT yang hingga saat ini masih banyak daerah yang teriosilir. tertutup dari segala akses, terutama akses transportssi, akses kesehatan, pendidikan, komunikasi dan lainnya untuk mewujudkan program kesejahteraan sosial dan keadilan.

Dikatakannya, persoalan gizi buruk dan busung lapar bagi balita NTT dan persoalan tata niaga sapi dalam bentuk kerja sama Pemda NTT dan Pemda DKI Jakarta harus menjadi satu bagian diskusi tersendiri dengan Wapres Jusuf Kalla. Pasalnya, soal gizi buruk dan busung lapar balita NTT menyangkut penyelamatan masa depan satu generasi manusia NTT yang sangat serius.

“Jika Pemda NTT meremehkan dan mengabaikan, maka dalam hitungan 30 tahun ke depan, Provinsi NTT akan melahirkan satu generasi manusia NTT yang idiot dan rendah diri” sehingga, Provinsi NTT hanya menjadi beban negara dimasa yang akan datang,” ujaranya mengingatkan.(SP)

Pos terkait