Laiskodat Minta Aparat Tuntaskan Dugaan Penembakan Poro Duka

Waikabubak, Savanaparadise.com,- Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi keluarga mendiang Poro Duka yang tewas karena penembakan aparat kepolisian saat memprotes penyerobotan lahan milik warga desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat.

Viktor menyatakan duka yang mendalam kepada keluarga korban dan berjanji akan membantu penanganan kasus ini secepatnya. Dia juga berharap keluarga korban jangan melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan masalah hukum baru, tetapi menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak penegak hukum.

Bacaan Lainnya

“Kita serahkan kasus ini kepada pihak yang berwajib dan jangan melakukan tindakan yang akan menimbulkan masalah hukum baru. Pihak penegak hukum harus secepatnya menuntaskan masalah ini dan saya akan dengan cara saya sendiri mendesak mereka agar kasus ini ditangani secepatnya sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” kata Viktor ketika mengunjungi keluarga korban di Patiala Bawa, Selasa, 15 Mei 2018.

Sementara Sarah Lery Mboeik selaku direktris PIAR NTT yang mendampingi Viktor Laiskodat dalam lawatan politiknya di Sumba Barat mengaakan, PIAR serius memberikan pendampingan hukum kepada keluarga korban ini agar masalah ini jangan berlarut-larut dan ditangani secara baik.

“Kita terus memberikan pendampingan hukum kepada keluarga korban yang menginginkan penanganan masalah ini seadil-adilnya. Dan memang kita semua berharap agar aparat penegak hukum menangani kasus ini secara adil jangan melindungi pihak-pihak tertentu,” tegas bakal calon anggota DPD RI dari NTT ini.

Untuk diketahui, Poro Duka (40), warga Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat tewas ditembak saat terjadi bentrokan antara warga dengan polisi di desanya, Selasa (25/4/2018) sekitar pukul 15.30 wita. Selain temasnya Poro Duka, belasan warga lainnya mengalami luka-luka.

Pada hari itu, sekitar pukul 09.00 wita, Pihak PT. Sutera Marosi bersama pegawai BPN yang dikawal ratusan orang polisi bersenjata lengkap dengan mengenakan Rompi anti peluru, senjata laras panjang, kendaraan anti huru hara, kendaraan taktis penghalau massa, brimob kurang lebih 60-70 orang melakukan pengukuran lahan di wilayah itu.

Warga melakukan aksi protes terhadap pihak BPN dan PT. Sutra Marosi dengan menanyakan legalitas izin. Serta meminta legalitas tertulis dan menghadirkan pemilik lama perusahan seperti yang dimintakan saat proses mediasi sehari sebelumnya.

Namun, masyarakat diusir dan ditembaki dengan gas air mata dan tembakan peringatan. Setelah itu terjadi bentorkan dan menewaskan Poro Duka yang ditembak di dada oleh aparat saat itu.(Tim Media)

Pos terkait