Medah Belum Final Di Golkar

Ibrahim Agustinus Medah

Kupang, Savanaparadise.com,- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengisyaratkan belum ada figur yang final untuk di calonkan di pemilihan Gubernur NTT pada tahun 2018 mendatang. Saat ini partai Golkar sedang melakukan persiapan untuk melakukan survey untuk menguji tingkat elektabiltas para calon Gubernur yang akan didaulat untuk bertarung.

Wakil Sekretaris Jendral DPP Golkar, Emanuel Melkiades Lakalena, mengatakan saat ini ada delapan nama calon Gubernur yang sementara dipersiapkan untuk bertarung di Pilgub. Lakalena mengatakan kedelapan nama itu adalah Ibrahim Agustinus Medah, Anwar Pua Geno, Abraham Paul Liyanto, Gideon Mbilijora, Umbu Sappi Pateduk, Yosep Tote, Yosep nae Soi dan Emanuel Melkiades Lakalena.

Bacaan Lainnya

“ delapan nama kader potensial Golkar ini sudah disetujui Ketua Umum, bapak Nov untuk dilaunching ke public. Dan dipersilakan bergerak keseluruh NTT untuk menggalang dukungan dalam rangka memenangkan survey,” kata Lakalena kepada puluhan wartawan di Kupang, Selasa, 20/06.

Untuk kepentingan Pilkada kepala daerah di seluruh Indonesia, Lakalena mengatakan DPP Golkar telah mengeluarkan Juklak. Juklak tersebut kata Lakalena berisi tentang penetapan pasangan calon Gubernur, Bupati dan Walikota dari Partai Golkar.

Lakalena mengatakan Juklak tersebut merupakan pedoman partai untuk melakukan penjaringan di setiap tahapan pilkada di seluruh Indonesia. Dia mengatakan Juklak itu harus ditaati oleh setiap kader partai Golkar.

“ tidak ada alasan, mau ketua partai kek, mau ketua DPD kek, semua harus tunduk dengan keputusan partai terkait juklak. Kita sementara mempersiapkan proses survey. Paling lambat pertengahan July DPP sudah mulai melakukan survey,” kata Lakalena.

Ketika ditanya soal hasil Musda Golkar yang telah mengamanatkan Medah sebagai calon tunggal, Lakalena mengatakan Juklak keluar setelah Musda Golkar.

“ setelah partai mengeluarkan keputusan maka semua pihak harus tunduk. Pak Medah Daftar dimana saja silakan. Forum Rapimda sebelum ditetapkannya Juklak tapi setelah ada Juklak semua kader partai harus tunduk,” jelasnya.

Dia mengatakan hak setiap kader untuk melakukan komunikasi politik dengan semua partai. Dia menjelaskan lebih lanjut Golkar adalah partai yang selalu mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi dalam setiap proses politik.(SP)

Pos terkait