Pemkab TTU Bangun 30.046 Rumah Layak Huni

 

Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandez
Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandez

Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menyiapkan dana untuk pembangunan 30.046 rumah layak huni yang diperuntukkan bagi warga miskin.

Bacaan Lainnya

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez mengatakan, puluhan ribu rumah tersebut akan dibangun secara bertahap selama lima tahun.

“Pembangunan rumah bagi masyarakat tidak mampu sebanyak 5.000 unit setiap tahun, mulai tahun 2017 hingga tahun 2021 mendatang. Tentunya dalam lima tahun, 30.046 rumah itu sudah terbangun,” tutur Raymundus kepada wartawan, Senin (5/12/2016).

Bantuan rumah itu, lanjut Raymundus, dibagi dalam tiga kategori, yakni, pertama, untuk warga yang memiliki rumah darurat atau tidak memiliki rumah sama sekali. Mereka diberi bantuan uang tunai sebesar Rp 25 juta.

Untuk warga dengan rumah berlantai tanah dan atap seng serta dinding regel, mereka diberi bantuan senilai Rp 17 juta.

Selanjutnya, kategori terakhir adalah warga yang memiliki rumah semi-permanen. Mereka memperoleh bantuan uang sejumlah Rp 10 juta.

“Uang itu akan kami transfer, langsung masuk ke rekening penerima rumah. Kemudian, pembangunannya dilakukan secara serentak pada bulan April dan Mei setiap tahun, selama lima tahun,” ujar Raymundus.

Pembangunannya dilakukan secara gotong royong dan dibagi setiap rukun tetangga (RT). Masyarakat yang ada di dalamnya akan terlibat secara langsung.

“Masyarakat penerima bantuan rumah itu hanya menyediakan kayu dan tenaga kerja,” imbuh dia.

Adapun sumber dana pembangunan rumah berasal dari dari APBD Kabupaten TTU dengan alokasi Rp 80 miliar setiap tahunnya.

Raymundus berharap program bantuan ini berjalan lancar sehingga masyarakat miskin di wilayahnya bisa memiliki rumah layak huni dan sehat, selain juga bisa menurunkan angka kemiskinan di TTU.

Pada 2010 yang lalu, angka kemiskinan mencapai 65,62 persen. Dalam proses lima tahun yang sudah berjalan ini, angka kemiskinan ditekan menjadi 34,10 persen (data tahun 2014).

“Kami berharap, dengan program ini berjalan, angka kemiskinan semakin turun setiap tahun. Pada akhir tahun kelima, kami targetkan angka kemiskinan akan turun hingga di bawah 10 persen,” ujar Raymundus.(SP)

Pos terkait