Restu Presiden Jokowi untuk Jembatan Palmerah

Presiden Jokowi bersama Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam salah satu kunjungan Ke kupang, NTT
Presiden Jokowi bersama Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam salah satu kunjungan Ke kupang, NTT

Kerja keras Pemerintah Provinsi NTT untuk membangun Jembatan Palmerah, akhirnya membuahkan hasil. Jumat, 22 April 2016, kesepakatan kerja sama itu ditandatangani di Negeri Belanda.

Gubernur Frans Lebu Raya tidak pernah menduga, jika rencana untuk membangun jembatan yang akan menghubungkan Pulau Adonara dan daratan Flores mendapat perhatian serius Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalamkunjungan kerja ke Belanda, Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan kerjasama antara berbagai pihak untuk pembangunan di Indonesia, termasuk pembangunan Jembatan Palmerah di Nusa TenggaraTimur.

Bacaan Lainnya

Di jembatan ini juga akan dibangun pembangkit listrik yang memanfaatkan arus laut. Daya listrik yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh daratan Flores, Adonara dan Lembata.Dalam kunjungan kerja ke Belanda, Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan kerjasama antara berbagai pihak untuk pembangunan di Indonesia, termasuk pembangunan Jembatan Palmerah di Nusa Tenggara Timur.

Beberapa kesepakatan kerjasama yang disaksikan Presiden Jokowi, antara lain :Letter of Intent on Establishment Solar Cell Factory in Indonesia between HyET Solar B.V. and PT Dutacipta Pakarperkasa (kerjasama investasi pabrik panel surya. Nilai investasi diperkirakan mencapai Eur 180 juta).

Head of Agreement on Building Bridges Equipped with Sea Current Turbine Power Plant in the District of East Flores Sea (kerja sama investasi antara Tidal Bridge BV, Pemprov. NTT, dan Kementerian Pekerjaan Umum. Nilai investasi diperkirakan mencapai USD 400 juta). MOU on Training and Development in Maritime Human Resource between STC Group and PT MCS International (kerja sama bisnis dalam rangka pendidikan dan sertifikasi untuk para pelaut Indonesia, termasuk pembangunan sekolah dan fasilitas pendidikan (tingkat Sarjana dan MBA di bidang maritim). Nilai investasi diperkirakan mencapai USD 11,2 juta).

MOU on Cooperation on the Development of Potato Business between East West Seed Indonesia and PT Wana Subur Sejahtera (kerja sama bisnis dalam rangka pengembangan produksi benih kentang. Nilai investasi sekitar USD 10 juta).

Dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Belanda Presiden Jokowi menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur sedang menjadi perhatian Pemerintah lebih khusus di kawasan timur Indonesia termasuk NTT.

” Bagaimana mau membangun di NTT kalau di NTT tidak ada air. Makanya kalau provinsi lain pemrintah hanya membangun satu atau dua buah bendungan atau waduk bahkan ada yang tidak dapat. Tapi NTT diberikan tujuh bendungan. Salah satunya Raknamo. ” demikian Presiden sambil meminta Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, berdiri dan mendapat aplaus dari masyarakat Indonesia di Belanda.

” Ini gubernur yang paling sering telepon presiden minta membangun macam- macam. Sudah dikasi, Pak Gubernur masih bilang kurang lagi dan kurang lagi. Yah karena memang daerah masih membutuhkan kita berikanterus, “ demikian Presiden Jokowi.

Kesepakatan lainnya dalam MoU dengan pihak Tidal Bridge, menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre W. Koreh, adalah kesiapan Tidal Bridge untuk mendidik putra NTT sehingga bisa mengoperasikan turbin listrik. Selain itu, akan bekerja sama dengan perguruan tinggi di NTT menyiapkan SDM yang memadai di bidang listrik arus laut dan pembangunan serta perawatan jembatan.

“Ini seperti mujizat saja. Kita harus bersyukur pada Tuhan karena apa yang kita perjuangkan dengan gigih dan tanpa pamrih untuk kemajuan NTT ternyata diamini oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Belanda. Ini luar biasa karena kita bekerja dengan tulus dan iklas,” ujar Andre.

Penandatanganan MoU ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Pemprov NTT ke Belanda 3 Maret lalu. Dilanjutkan pertemuan dengan semua kementerian/lembaga terkait 29 Maret 2016 di Jakarta. Sehingga menurut Andre, penandatanganan MoU tersebut merupakan rangkaian dari tahapan yang sudah dilalui sebelumnya.

Agenda selanjutnya setelah MoU di Belanda, akan dilanjutkan dengan persiapan teknis terutama feasibility study. Hasil FS ini akan dilelangkan kepada calon investor. Setelah itu dilanjutkan dengan persiapan peletakan batu pertama pembangunan yang direncanakan 13 Desember 2016.(Elas Jawamara)

Pos terkait