Rp 10 Miliar Untuk Penanggulangan Bencana Di NTT

Gubernur NTT, Frans Leburaya

Kupang, savanaparadise.com,— Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam tahun anggaran 2013 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar, untuk kebutuhan penanggulangan bencana di daerah tersebut.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, di Kupang, Selasa (8/1), mengatakan, alokasi anggaran tersebut sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yang didititipkan dalam Pos Dana Tak Tersangka.

Menurut Lebu Raya, mencermati kondisi cuaca yang cenderung ekstrim dalam sepekan terakhir, Pemerintah Provinsi NTT , menyiagakan Posko pemantauan bencana alam pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna memantau kondisi di seluruh wilayah kepulauan itu.

“Saya juga sudah mengirim surat imbauan kepada para bupati/walikota untuk mengaktifkan juga Posko pemantauan bencana di daerahnya masing-masing , sebagai langkah antisipatif,” katanya.

Dia mengatakan, pemerintah kabupaten/kota harus merespons lebih awal terkait kejadian seperti bencana banjir atau bencana lainnya, sebelum meminta bantuan dari pemerintah provinsi atau pemerintah pusat.

Dia menuturkan, sesuai protap, bantuan seperti bahan makanan dan keperluan untuk masa tanggap darurat sudah ada di dinas sosial kabupaten/kota. Bahkan, buparti dan walikota memiliki kewenangan untuk mengeluarkan beras buffer stok pada Bulog setempat sebanyak 100 ton untuk penanganan bencana alam.

“Pemerintah Pr ovinsi NTT juga sudah mendistribusikan beras masing-masing 5 ton yang dititipkan ke dinas sosial kabupaten/kota, sebagai beras bantuan bencana alam termasuk beberapa kebutuhan tanggap darurat lainnya,” tambahnya.

Terkiat kejadian bencana alam di NTT, menurut Lebu Raya, sejauh ini, yang sudah terpantau adalah bencana banjir yang melanda wilayah selatan Kabupaten Belu. Khususnya di Kecamatan Malaka Barat dan Kecamatan Weliman, serta Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Dari hasil pantauan, ujarnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam sepekan terakhir terakhir,telah megakibatkan bencana banjir yang melanda tujuh desa di Kabupaten Belu, akibat meluap Sungai Benenain. Tujuh desa yang terendam banjir yakni Desa Lasaen, Umato’os, Umalor, Sikun, Fafoe, Babasa Hait dan Desa Uanmane. Dari tujuh desa itu, ada tiga desa yang terparah yakni Lasaen, Umato’os dan Fafoe.

“Selain itu, ratusan rumah di Oebelo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang terendam banjir menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam dua hari terakhir Bahkan ruas jalan Timor Raya tepat di titik penjualan garam rakyat ikut tergenang air,” katanya.(SP)

Pos terkait