Siapa Viktor Messakh?

Matheos Viktor Messakh terlahir sebagai pelopor. Semasa mahasiswa ia mendirikan sebuah majalah mahasiswa Scala yang terkenal garang di Kampus UKAW. Sepanjang karirnya di dunia professional ia mempelopori banyak hal. Ia mendirikan majalah advokasi Udik yang terkenal garang di jaman Orde Baru, memenangkan beberapa Award untuk media alternative pada saat dimana media yang kritis terancam bahaya pembredelan. Ia juga mendirikan majalah Sulat Timor untuk Gereja Masehi Injili di Timor, dan kemudian hari mendirikan media online Satutimor.com. Tulisan-tulisannya menunjukkan kekritisannya sejak bermahasiswa.

Bacaan Lainnya

Ia juga adalah mahasiswa teologi pertama yang menggunakan methodology penelitian sosial dan statistic murni untuk skripsi sarjana teologinya. Skripsinya yang dibuat di tengah-tengah demonstrasi-demonstrasi mahasiswa menjelang reformasi, berjudul “Agama dan Sikap Politik: Suatu Analisis Tentang Sikap Politik Warga GMIT Perkotaan Menurut Pandangan Max Weber.”

Lahir dalam tanggal yang hanya berbeda sehari dengan Ahok, Viktor telah lama menaruh minat terhadap politik. Namun bagaikan Yunus, ia berlari menghindari politik cukup jauh. Bahkan ketika banyak teman sesama pemimpin mahasiswa dalam Reformasi 1998 telah terjung jauh ke politik, ia tetap sebagai seorang professional: wartawan, penulis, peneliti, sejahrawan. Sepanjang karir professionalnya ia bersentuhan dengan politik namun tak pernah tertarik untuk masuk ke dalam politik.

Sejumlah posisi kepemimpian pernah ia jalani antara lain Ketua Senat Mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (1997-1998), dan Koordinator Nasional Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Kristen se-Indonesia (Forkom SMPTKI) (1998).

Setelah menyelesaikan studynya, pemimpin gerakan mahasiswa di Kupang tahun 1998 ini bergabung dengan LSM Pusat Informasi dan Advokasi Rakyat (PIAR) NTT.Di tahun 2003 ia mendapatkan beasiswa dari Ford Foundation untuk melanjutkan study journalism di Nottingham Trent University di Inggris. Setelah menyelesaikan pendidikan di Inggris pada tahun 2005, Viktor ke Dili bergabung dengan Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor Leste (lebih dikenal dengan CAVR yaitu singkatan dari nama Portugis Commissao Acolhimento Verdade e Reconciliacao) sebagai salah satu editor laporan final lembaga HAM tersebut.

Selepas CAVR, Matheos bergabung dengan Koran Nasional berbahasa Inggris The Jakarta Post di Jakarta. Enam bergabung dengan The Post dengan memulai sebagai reporter, Matheos kenyang jalan-jalan dan lorong serta hotel-hotel dan gedung pertemuan ibu kota. Setelah mencapai posisi editor, Viktor justru melepaskan the Post untuk berangkat ke Negeri Belanda. Ia mendapatkan beasiswa untuk menempuh study ilmu sejarah di Universitas Leiden. Setelah mendaparkan gelar Doktorandus dari Leiden, ayah dua anak ini pulang ke Indonesia. Namun bukan kota besar yang menjadi pilihannya dengan gelar di pundaknya. Ia justru memilih Waingapu, Sumba Timur sebagai tujuan. Di sana ia menjalankan media online Satutimor.com sambil mengasuh kedua anaknya, Tidi dan Muri. Istrinya bekerja di sebuah lembaga internasional membantu pengelolaan rumah sakit dan puskesmas di Sumba Timur.

Dua tahun di Waingapu, keluarga Messakh kembali ke Kupang. Begitu tiba di Kupang pada bulan Desember 2015 ia dihadapkan pada tawaran dari sejumlah rekan untuk maju sebagai calon walikota Kupang dari jalur perseorangan. Ia menerima tawaran itu bersama dengan Viktor Manbait mulai bergerak bersama para relawan.

Setelah kesibukan pemilihan Walikota, Viktor bergabung dengan Yayasan Alfa Omega (YAO) sebagai kepala bagian umum. Ia bersama rekan-rekan di Yayasan milik GMIT ini melakukan sejumlah pembenahan. Setahun di YAO, Viktor bergabung dalam tim Viktori-Joss di bidang media. Setelah kemenangan Viktori-Joss, Viktor Messakh bergabung dengan Partai Nasdem dan menjadi calon anggota DPR Propinsi dari daerah Pemilihan I Kota Kupang.

Pendidikan

  • Leiden University, Belanda (2013) — Drs (Belanda) dalam Sejarah. (Distinction)
  • The Nottingham Trent University, Inggris (2005) – Pasca sarjana dalam Journalism
  • Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang (1997) — Sarjana Teologi (STh)

Karir Profesional

  • Yayasan Alfa Omega Kupang – Kepala Bagian Umum – Sept 2017 – Sept 2018
  • Media Online Satutimor.com — Pendiri dan Pemimpin Redaksi — Sept 2013-2015
  • The Jakarta Post — Reporter, Deputy Editor, Editor — Sept 2006 – Agus 2012
  • Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi (CAVR) Timor-Leste, Dili — Co-editor, editor untuk Final Report CAVR ke PBB — Jan 2005 – Jan 2006
  • Xtreme Information Ltd, London, UK — Penerjemah Freelance untuk iklan-iklan TV dari Indonesia — Nov 2004-Jan 2005
  • Majalah Sulat Timor. Kupang, NTT. — Pendiri dan Pemimpin Redaksi — 2002-2003
  • PIAR NTT – Kepala Divisi Publikasi dan Informasi/Pemred Majalah Advokasi Udik – 1999-2002

 

Pengalaman Berorganisasi (Terpilih)

  • Bakal Calon Walikota Kupang jalur Perseorangan (Des 2015-Sept 2016)
  • Pengurus Perhimpunan Pelajaran Indonesia (PPI) Leiden (2012-2013)
  • Pengurus Badan Perwakilan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jakarta (2008-2009)
  • Anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Kupang (1996-1999)
  • Koordinator Nasional Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Kristen Indonesia (Forkom SMPTKI) (1998-1999)
  • Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang 1997-1999
  • Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Teologi UKAW (1994-1996)

Pelatihan-pelatihan (Terpilih)

  • Professional Fellow dalam Press Fellowship Program antara Seoul National University dan LG Sangnam Press Foundation di Seoul, Aug -Sept 2009.
  • Latihan Kepemimpinan dalam Social Justice yang diadakan oleh Ford Foundation International di Utrecht, Negeri Belanda, Aug. 2004.
  • Lokakarya Alternative Media diadakan oleh PACT-Indonesia di Yogjakarta, Des 2000.
  • Lokakarya Fasilitator Pendidikan Politik oleh Institute of Social Transformation (INSIST) dan PACT-Indonesia di Yogjakarta, Maret 1999.

Penghargaan

  • Leiden University Fellowship (2012-2013)
  • Ford Foundation Fellowship (2002-2004)
  • Pemenang ISAI Award untuk media alternative media di tahun 2001 (Udik magazine).
  • Pemenang kedua dalam Journalist Writing Competition yang diadakan oleh COREMAP (Coral Reef Rehabilitation and Management Program) di tahun 2008. “Natuna fishermen work to preserve coral reef”, The Jakarta Post, Sept. 23, 2008. http://bit.ly/w4cgGE
  • Pemenang Terbaik artikel media cetak dalam Djarum Indonesia Open Super Series badminton tournament tahun 2010. “Shuttlers travel for hope and glory”, The Jakarta Post, June 30, 2010. http://bit.ly/tbIhLo

Paper/artikel (Terseleksi)

  • Thesis Drs (Belanda) dalam Sejarah di Leiden University (2013): The Battle of Penfui, 9 November 1749: Cultural and social influences on the outcome of the event that changed the history of Timor
  • Sebagai peneliti dan editor: Komunitas Membaca and Membaca Komunitas: Study Partisipatif Sistim Sosial dan Sistim Budaya di Mollo, Timor Tengah Selatan, NTT. Sebuah riset yang dibiayai oleh PIKUL NTT dipublikasikan dalam Journal of NTT Development Studies http://bit.ly/v1zhhE.
  • Sebagai co-writer: Industrialisasi Sopi di NTT Yang Berkelanjutan. Policy Brief No. 001, January 2013, dari riset dan analisis Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) http://irgsc.org/pubs/pb/IRGSCbrief-001.pdf
  • Skripsi Sarjana Teologi: Agama dan Sikap Politik: Suatu Analisis Tentang Sikap Politik Warga GMIT Perkotaan Menurut Pandangan Max Weber

Buku

  • Sebagai anggota Tim Penulis: Enduring Impunity: Women Surviving Atrocities in the Absence of Justice, Jakarta: AJAR, 2015. Bisa didowload di: http://asia-ajar.org/2015/11/enduring-impunity-women-surviving-atrocities-in-the-absence-of-justice/
  • Sebagai penulis dan editor: Perempuan di/Bawah Laki-laki yang Kalah: Kekerasan terhadap Perempuan dalam Kamp Pengungsi Timor- Timur di Timor Barat, Jogjakarta: JKPIT and TKTB, 2001]. Disposori oleh Novib and Oxfam Community Aid Abroad.
  • Sebagai editor: Gender dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Sebuah Panduan Pengorganisasian, Yayasan PIKUL, 1999]. Disponsori oleh Oxfam Australia. (Selesai)

Pos terkait