Soal Aduan Warga Nasipanaf, Danlanud : Kami Hanya Melarang

warga nasipanaf ketika berdialog dengan Komisi V DPRD NTT
warga nasipanaf ketika berdialog dengan Komisi V DPRD NTT

Kupang, Savanaparadise.com,– Komandan Pangkalan Udara TNI AU, Kolenel Pnb, Andi Wijaya ketika di konfirmasi wartawan membantah adanya intimidasi aparat kepada Masyarakat. Pihaknya hanya melarang warga karena pengerjaan jalan dibuat di lahan TNI AU.

“ seharusnya buat ijin prinsipal untuk pertanggungjawabkan kita ke pimpinan, selain itu ini masih lahan sengketa batas wilayah antara kabupaten dan kotamadya,” kata Andy yang dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat, Jumad, 06/11.

Bacaan Lainnya

Terkit hal itu, Andi mengatakan akan menggelar menggelar pertemuan dengan Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Kupang, Kota Kupang serta Dinas Pekerjaan Umum Pemprov NTT.

“ Senin (09/11), kita undang Dinas PU kabupaten, Kota dan Provinsi, Lurah, Camat, perwakilan masyarakat, supaya jelas, jangan sampai dipolitisir oleh kepentingan yang bersengketa,” kata Andi.

Menurut Andi pada prinsipnya mau dibangun diatas tanah kita (Lahan TNI AU-red), untuk kepentingan masyarakat oleh siapa saja asal sesuai dengan prosedur.

“ Mau dibangun diatas lahan kita untuk kepentingan masyarakat, kalau sesuai prosedur kita welcome,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Nasipanaf, Kabupaten Kupang mengadu ke DPRD NTT, Jumad, 06/11. Mereka mengadu diintimidasi aparat TNI Angkatan Udara ketika mengerjakan infrastruktur jalan di desa Nasipanaf. Di DPRD NTT, warga Nasipanaf diterima oleh ketua Komisi V, Winston Rondo dan sejumlah anggota Komisi V.

Domi Seran, warga Naimata mengatakan jalan tersebut sudah berusia kira-kira 40 tahun. Saat itu jalan tersebut dibuat oleh masayrakat sendiri dengan swadaya murni masyrakat. Hingga saat ini TNI mengklaim jika tanah tersebut milik TNI. Padahal menurutnya masyarakat memiliki ssertifikat yang jelas dari tahu 1986.

Domi menjelaskan pada tahun anggaran 2016, pemerintah kabupaten kupang menganggarkan dana untuk pembangunan jalan lingkar desa. Namun dalam perjalanannya setelah pekerjaan sudah mencapai 80%, TNI AU datang mengintimidasi masyarakat kalau jalan tersebut merupakan lahan milik TNI AU.(SP)

Pos terkait