Wagub Fasilitasi Pemkab Sumteng Dengan Investor Ternak

Waibakul,Savanaparadise.com,-Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L. Foenay, M.Si memfasilitasi pertemuan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Tengah (Sumteng) dengan investor ternak yang dipimpin DR. Anton Apriyantono dan rombongan. “Kenapa sudah 3 tahun Hak Guna Usaha (HGU) belum juga diterbitkan? NTT ini tidak akan maju jika tidak ada investasi swasta. Kita tidak bisa harap APBN dan APBD saja dalam membangun daerah ini,” tandas Wagub saat memimpin rapat bersama Pemkab Sumteng dan investor ternak di ruang kerja Wakil Bupati Sumba Tengah di Waibakul, Selasa (4/9).

Menurut Wagub, untuk mendukung tekad menjadikan NTT sebagai Provinsi Ternak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah dua kali datang NTT untuk memastikan ketersediaan lahan dalam kaitan dengan kerjasama pemerintah dengan investor. “Mustinya kita malu, karena sudah dua kali Presiden SBY datang ke NTT hanya untuk memastikan urusan ternak. Karena Provinsi NTT telah ditetapkan menjadi salah satu provinsi penyedia daging sapi di Indonesia,” ujar Wagub, memberi alasan.

Wakil Bupati Sumteng, Umbu Dondu menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi berulang kali kepada masyarakat. “Kami sudah sosialisasi ulang kali kepada masyarakat. Tahun ini diharapkan bisa selesai. Tahun 2013 sarana perkantoran sudah dibangun dan diharapkan tahun 2014 sudah bisa dioperasionalisasikan,” kata Wabup.

Wabup mengaku, proses penerbitan HGU masih terkendala administrasi tapi langkah-langkahnya sedang diatur.

Hal senada diungkapkan Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Sumteng, Julius Manao. “Selama ini kami hanya menerima berkas foto copi yang belum dilegalisir. Tapi kami sudah komit dengan perwakilan investor untuk secepatnya dituntaskan,” janji Manao.

Sedangkan Anton Apriyantono yang juga mantan Menteri Pertanian RI menuturkan, pihaknya berharap agar tidak lama lagi HGU segera diterbitkan. “Hari ini kami datang terakhir. Kami datang lagi tinggal realisasi. Jangan terlalu lama lagi,” tandas Apriyantono dan menambahkan, proyek ini akan diintegrasikan bersama dengan investor asal Australia.

Menurut dia, kalau masih ada persoalan segera disampaikan dan dicari jalan keluar. “Kita tunggu realisasi saja. Kalau ada persoalan cepat kita selesaikan. Saya pikir tinggal political will dari BPN saja. Kalau nggak selesai-selesai, kita bisa alihkan ke tempat lain,” ucapnya, sedikit mengancam.

Mendengar hal itu, Wagub Esthon Feonay menegaskan, agar pihak BPN Sumteng segera selesaikan. “Saya putuskan dalam bulan ini HGU harus tuntas. Sebagai Wakil Kepala Daerah hari ini terakhir saya urus. Apabila ada hal-hal yang berkaitan dengan hal teknis, saya, bupati, wakil bupati dan Sekda Sumteng siap bertanggungjawab. Ada apa sudah 3 tahun tidak beres. Ini memalukan, sebagai aparatur tidak boleh ada pekerjaan yang ditunda,” tegas Wagub, dengan nada suara tinggi.

Wagub menambahkan, kehadirannya di Sumteng ini bukan untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. “Kami datang untuk cari solusi bukan cari kambing hitam,” kata Wagub.

Ikut hadir dalam pertemuan tersebut Kadis Peternakan NTT, Ir. Semuel Rebi, Kadis Pertanian dan Perkebunan NTT, Ir. Yohanes Tay Ruba, MM, Kadis Perindustrian dan Perdagangan NTT, Ir. Frederik Tielman, Kepala Badan Pengelola Wilayah Perbatasan NTT, Drs. Eduard Gana, M.Si, Sekda Sumteng, Drs. Umbu Puda, M.Si, Kepala Bappeda Sumteng, Drs. Umbu Sorung dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Sumteng.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan