Wisatawan Prancis Nikmati Selat Alor Kecil

salah satu objek wisata di pulau alor/Foto FIdel Nogor
salah satu objek wisata di pulau alor/Foto FIdel Nogor

WISATAWAN asal Negeri Menara Eifel, Prancis, Christian Bayon mengaku sangat menikmati selat antara alor kecil dan pulau kepa. Pasalnya? Dengan hanya menggunakan peralatan snorkeling ketika berenang sudah dapat menikmati indahnya terumbu karang dan jenis – jenis ikan, termasuk ikan pari dan hiu yang sebenarnya dengan menggunakan peralatan menyelam (scuba – diving).

“I just use snorkelling, but I could enjoy underwater, where have many kinds of fish, include shark,” kata Mr. Chris yang mengaku belum lancar berbahasa Inggris.

Bacaan Lainnya

Christian yang datang seorang diri pada desember 2014 lalu dan nekat nginap di homestay milik warga di pesisir pantai alor kecil terebut merasa senang untuk berlama – lama di Alor dengan menambah hari kunjungannya dan menyewa transportasi darat sebuah sepeda motor selama 10 hari tersebut, tidak merasa terlalu mahal untuk menikmati laut yang menurutnya harus setiap pagi dan senja untuk kesehatan dirinya itu agar kulitnya dapat sehat terhadap sengatan matahari, sehingga ketika kembali ke negaranya dapat melaksanakan aktifitasnya sebagai seorang pelayan restoran siap saji (Fast Food).

Selain itu, dirinya berjanji untuk akan kembali lagi dengan membawa ke dua orang tuanya beserta seorang saudari perempuannya agar dapat menikmati alam laut maupun darat yang dimiliki Bumi Nusa Kenari, Alor.
Beberapa titik (spots) yang bagus untuk melakukan snorkeling telah dijelajahi, di antaranya: pantai sepanjang Alor Kecil menuju Sahbanjar, Alor Besar dan pantai Maimol, yang mana, menurut Chris, yang mengaku masih bujang ini cocok untuk snorkeling bagi anak – anak, karena tidak bergelombang dan agak datar. Sementara, selat antara Alor Kecil dan Pulau Kepa untuk orang dewasa karena air lautnya berarus agak kencang.

Sementara itu, salah seorang pengunjung dari Propinsi NTT, Oktovianus Mare yang bersamaan kedatangannya bersama Mr. Chris, mengakui, bahwa potensi kepariwisataan di Alor berpotensi ekonomis yang dapat dirasakan oleh berbagai kalangan, namun harus terus berbenah manajemennya serta terus belajar dari daerah – daerah lain, baik se – Propinsi NTT, maupun dari luar.

“Ya, saya orang Maumere, Flores dan sudah beberapa kali mengunjungi Alor dalam tugas. Saya amati luar biasa juga kunjungan para turis asing. Dan, saya piker, apabila pelayanannya bagus, akan makin banyak yang datang, baik dari pintu barat Flores, maupun selatan dari Kupang, Timor,” ungkap pria hitam manis asal Kampung Paga, Kabupaten Sikka. (Frtn/SP).

Pos terkait