Bupati Nagekeo Pantau Pengerjaan Jaringan Irigasi Bantuan Distan NTT

 

Mbay, Savanaparadise.com,- Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do pantau pengerjaan jaringan irigasi bantuan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Rabu, 08/07/2020. Item pekerjaan yang dilakukan adalah rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani di Desa Marapokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Hieronimus Paga, STP mengatakan kehadiran Bupati Nagekeo sesuai undangan lisan kelompok.ia mengatakan Bupati turun hadir secara langsung melakukan peletakan batu secara simbolik di lokasi pekerjaan, sekaligus bergotong royong bersama warga P3A.

Pantauan media ini Bupati Nagekeo sekitar jam 07.00 tiba di lokasi dan terjun langsung bersama warga melakukan pekerjaan saluran permanen.

Pada kesempatan itu ia mengatakan kita datang sini mau kerja, jangan banyak omong sambil memegang peralatan kerja.

Perlu diketahui, Nagekeo 2020 dapat alokasi dana TP dari satuan kerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.

Plt. Kadistan Kab Nagekeo, Ir. Klementina Dawo mengatakan Alokasi dana TP ini untuk 2 (dua) P3A yaitu P3A KM II.3 Kiri, Desa Marapokot dengan pagu Rp 121.500.000; dan KM I.6 Kiri, Desa Aeramo dengan pagu Rp 148.500.000.

Dikatakannya dana ditransfer langsung dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi ke rekening kelompok tani yang pengajuan pencairannya melalui rekomendasi Dinas Pertanian Kabupaten.

” Dinas sudah keluarkan rekomendasi pencairan anggaran tahap I sebesar Rp 50.000.000 dari tahapan sesuai juknis utk P3A KM II.3 Kiri Marapoko,” kata dia.

Sedangkan P3A KM I.6 Kiri saat ini sudah tahap sosialisasi dan dalam waktu dekat siap memasuki tahap pelaksanaan.

Berdasarkan perhitungan volume, diperkirakan pekerjaan bisa mencapai 150 meter. Secara internal, anggota P3A biasanya siap menambah volume melalui pola swadaya gotong royong melalui upah HOK yang mereka terima.

Kades Marapokot, Petrus Reta mengakui P3A di Marapokot yang dikenal kompak, semangat, totalitas kerjanya tinggi.

“Luas lahan potensial 90 ha. Fungsional 79,73 ha. Sisanya tanah tinggi, pemondokan, dan fasilitas umum 10,27 ha,” jelasnya.

Dirincikannya Jumlah petani penggarap KM II.3 Kiri sebanyak 83 orang. Jumlah kelompok ada 5. Satu (1) di di antaranya yakni Poktan Kubota II sukses menyandang kelas poktan madya I. Kualifikasi ini dilihat berdasarkan kemampuan kelompok dari segi kelembagaan, AD /ART dilaksanakan dengan baik, ada rapat rutin, ada gotong royong, ada sangsi kalau tidak aktif dalam kegiatan kelompok, dsb”.

“Dalam area P3A ini terdapat panjang saluran tersier 1.150m dan semuanya sudah permanen. Saluran quarternya total 4995 m. Sudah permanen 1225 m. Sisanya 3370 yang belum dilakukan peningkatan termasuk yang hari ini sedang dikerjakan,” kata dia.

“Saya dan masyarakat memang lebih memilih pola-pola padat karya seperti ini. Masyarakat mengalami langsung. Mereka yang kerja. Mereka yangg rencanakan. Mereka pula yang menikmati langsung hasil kerjanya. Karena kerja sendiri, hasil pekerjaan umumnya lebih bagus. Mutu terjamin. Malah sering kali ada partisipasi langsung menambah volume pekerjaan sesuai kemampuan dan kesepakatan mereka sendiri.(FR03)

Pos terkait