Epidemiologi: Libur Panjang Jangan Menjadi Kluster Baru

Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani

 

Jakarta, Savanaparadise.com,- Kebijakan yang dibuat pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 dinilai cukup baik. Tantangan selanjutnya adalah pengawasan terhadap implementasi di lapangan. Khususnya terkaitpenerapan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, kondisi pada awal pandemi (April 2020) dibandingkan dengan September 2020 ternyata penggunaan masker meningkat signifikan tetapi belum dibarengi dengan peningkatan perilaku menjaga jarak serta mencuci tangan.

Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menyatakan, apa yang diupayakan pemerintah patut diapresiasi. Tapi, efektivitas kebijakan yang sudah dibuat perlu keterlibatan seluruh lapisan masyarakat untuk mematuhi dan saling mengawasi.

“Implementasi dan pengawasannya memerlukan kolaborasi beberapa pihak, tidak hanya menuntut masyarakat saja. Butuh pengawasan ketat. Jika ada pelanggaran, perlu peringatan tegas,” kata Laura dalam Katadata Forum Virtual Series, Mencegah Penyebaran Covid-19 di Transportasi Umum, Jumat (23/10/2020).

Laura juga mengingatkan, dalam waktu dekat akan ada libur cukup panjang pada pengujung Oktober 2020. Momen ini perlu diwaspadai, jangan sampai menjadi klaster baru penularan virus corona melalui aktivitas berlibur yang dilakukan masyarakat.

“Pola pikir masyarakat sebaiknya bahwa meski ada libur panjang, kalau bisa tetap di rumah. Kalaupun ingin berlibur, carilah destinasi yang dekat saja. Karena mobilitas masyarakat berpengaruh terjadap proses penyebaran virus. Dan tetap terapkan protokol kesehatan 3M secara disiplin,” ucapnya.

Sementara itu, Tim Pakar Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Tri Achmadi juga menyinggung terkait momen libur panjang. Dia menekankan, masyarakat yang bersikeras hendak mengunjungi destinasi wisata terdekat menggunakan angkutan umum, harus taat 3M.

Tim Pakar Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Tri Achmadi

Tri menjelaskan, ada tiga fase menyangkut momen hari libur tersebut, yaitu praliburan, saat liburan, dan pascaliburan. Imbauan dan sosialisasi protokol kesehatan harus digencarkan seoptimal mungkin pada masa pralibur seperti sekarang.

Selanjutnya, saat hari libur tiba maka yang harus ditingkatkan adalah pengawasan dan penindakan/peringatan kepada masyarakat yang diketahui tidak taat protokol kesehatan. Setelah itu, ketika pascalibur, sebaiknya dilakukan pelacakan sekaligus antisipasi dampak.

“Jika bepergian (saat libur) itu menggunakan transportasi umum, akan bisa terjaga aman selama mematuhi protokol pakai masker, bersihkan tangan, dan jaga jarak. Bagaiamanpun, kepatuhan masyarakat di lapangan adalah kunci keberhasilan penanganan Covid-19,” kata Tri.

Staf Pengajar Transportasi Universitas Indonesia Ellen Tangkudung mengutarakan, ada hal yang perlu ditingkatkan pada momen libur panjang kali ini.

“Yang harus ditambahkan adalah gencarnya sosialisasi protokol kesehatan. Sekarang rasanya belum semasif seperti waktu liburan lebaran,” ujar dia.(SP)

Pos terkait