Gelaran Turnamen Liga Pelajar di Ende Dapat Kritikan Dari Masyarakat, Ini Jawaban Ketua Panitia

Ende, Savanaparadise.com,- Gelaran turnamen Liga Pelajar di Kabupaten Ende sontak mendapat kritikan dari masyarakat maupun suporter yang begitu gemar dengan sepak bola.

Kritikan ini datang dari masyarakat dan suporter setelah menyaksi laga final yang mempertemukan SMA Negeri Maurole Vs SMA Negeri Pulau Ende, pada Minggu (17/07/22) yang berlangsung di Stadion Marilonga.

Bacaan Lainnya

Hal pertama yang dikritik mereka adalah soal wasit yang memimpin jalannya pertandingan dan juga panitia yang menyelenggarakan turnamen tersebut yang dinilai berat sebelah.

Tak hanya suporter, pelatih dari SMA Negeri Maurole, Paul Mite juga mengelukan hal sama soal panitia kurang fair play dalam laga final itu.

Dirinya begitu kesal dengan sikap panitia yang kurang konsisten dengan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama.

“Ada pula saya punya pemain pada saat penalti terakhir di pukul. Ini apa panitia macam begini”, kesal Paul.

Selain memberikan kritikan kepada panitia karena dinilai tidak berimbang pada laga final yang mempertemukan ‘Singa Utara’ (julukan dari SMAN Maurole) dan ‘Kuda Hitam’ (julukan SMAN Pulau Ende), kritikan kedua disampaikan oleh masyarakat untuk panitia soal penghargaan yang diberikan kepada tim yang meraih juara.

Menurut mereka, seharusnya panitia wajib memberikan uang pembinaan kepada tim yang meraih prestasi tidak hanya sebatas piala ataupun piagam penghargaan lainnya.

Karena, dengan adanya uang pembinaan itu bisa membantu siswa siswi yang berprestasi di bidang olaraga sepak bola untuk lebih mengembangkan bakat mereka.

Sementara, Ketua Panitia Liga Pelajar Ende, Yohanes Albinus Minggu melalui pesan singkat lewat whatsApp, Selasa (19/07/22) mengatakan yang termasuk dalam panitia adalah para kepala sekolah SMA/SMK/MA Kabupaten Ende, guru olaraga di sekolah dan pihak Askab PSSI Ende.

“Kami semua adalah panitia dan Kepsek SMAN Maurole dan pelatih juga panitia”, komentar Albinus menjawab pertanyaan wartawan soal laga final Liga Pelajar yang dinilai berat sebelah oleh para suporter ataupun pelatih.

Setelah ditanya soal uang pembinaan, Albinus Minggu memberikan tanggapan bahwa sebenarnya hal tersebut pernah di bicarakan pada rapat panitia akan tetapi semuanya kembali kepada persoalan dana.

“Kami pernah bicarakan pada rapat panitia berkaitan dengan hadiah yakni piala, piagam, dan uang pembinaan. Kembali pada persoalan dana penyelenggara karena itu swadaya dari masyarakat”, beber Albinus Minggu.

Penulis: Chen Rasi

Pos terkait