GMNI Demo Desak Kapolres Manggarai Copot Oknum Polisi Yang Berbuat Asusila

Ruteng, Savanaparadise.com,- Dewan Pimpinan Cabang (DPC)  Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manggarai Melakukan aksi damai terkait kasus YSA, salah satu anggota Polres Manggarai yang telah menghamili Melania Siti Daus (24). Aksi damai tersebut berlangsung di Polres Manggarai, Selasa, 30 Maret 2021.

Dalam orasinya, Ketua GMNI Cabang Manggarai, Emanuel Suryadi mengatakan Kapolres Manggarai harus segera mencopot oknum polisi yang telah merusak martabat seorang perempuan.

Bacaan Lainnya

Emanuel menambahkan bahwasan dalam instruksi Presiden tahun 2002 mengamanatkan kepada perempuan untuk mengisi lini- lini kehidupan, tetapi bagaimana mungkin cita cita itu bisa terwujud sementara ada salah satu alat negara yaitu kepolisian telah melakukan tindakan yang tidak mencerminkan bahwa mereka  mendukung kalau perempuan bisa mengisi lini-lini kehidupan dalam berbangsa-bernegara.

Karena itu, Emanuel dalam orasinya mempertanyakan bagaimana mungkin perempuan mempunyai kapasitas dan memiliki hak setara dengan laki laki ketika ada oknum polisi melakukan perbuatan amoral dengan mengabaikan kesucian bagi seorang perempuan?

Maka kemudian, kata Emanuel dalam orasinya ketika masalah ini tidak bisa dituntaskan kita katakan satu hal bahwa “negara ikut terlibat dalam memperlakukan perempuan secara tidak adil, melalui alat negara yaitu kepolisian.

Oleh karena, dengan tegas Emanuel mengatakan demi menjaga nama baik negara, menjaga nama baik institusi kepolisian, kita mendesak Kapolres Manggarai untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas.

Sementara itu, Sekretaris GMNI Manggarai Arnoldus Pangkur, dalam orasinya mendesak Kapolres Manggarai untuk segerah menuntaskan kasus Melania Siti Daus yang dihamili oleh anggotanya, tak hanya itu Arnol juga terus bertubi tubi mendesak Kapolres Manggarai untuk menemui massa aksi.

Pantuan media ini, massa aksi yang terdiri dari seluruh anggota GMNI dengan lantang mendesak Kapolres Manggarai untuk segerah mecopot anggotanya yang telah merusak martabat seorang perempuan.

Penulis: Beny Tengka

Pos terkait