Gubernur VBL Sebut Desa Waturaka Di Ende Dinobatkan Sebagai Desa Contoh Ekowisata

Kupang, Savanaparadise.com,- Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan  Desa Waturaka Ende-Flores kini dinobatkan sebagai Desa Contoh Ekowisata. Selain itu VBL juga menyebutkan Kita sangat senang karena kehadiran Swisscontact di NTT ini bisa memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang bagaimana membangun pariwisata yang berkelanjutan.

Bagaimana melatih dan melakukan pendampingan masyarakat untuk bertransformasi agar pariwisata kini adalah sebagai budaya kerja. Seperti yang dilakukan Yayasan Swisscontact bersama para petani di Desa Waturaka Ende-Flores untuk beralih dari petani tradisional menjadi petani agrowisata, tambah Gubernur. 

Bacaan Lainnya

Karenanya, pada saat pertemuan secara virtual bersama pihak Yayasan Swisscontact pada Rabu 17 Maret 2021, VBL memberikan apresiasi pada Yayasan Swisscontact atas partiasipasinya dalam mendorong pengembangan pariwisata di Nusa Tengggara Timur.

“Ini tentunya model pembangunan pariwisata yang kita inginkan bersama,” ujar Gubernur Viktor.

“Kita ingin agar membuat Provinsi NTT ini menjadi daerah dengan desain pariwisata yang diidolakan dan diidamkan. Meski dengan keterbatasan kita saat ini maka kehadiran Swisscontact ini juga sebagai sumbangan energi dan daya bagi pariwisata NTT,” ujar Gubernur.

Menurutnya pengembangan pariwisata berkelanjutan (Sustainable Tourism) harus dilakukan dalam sistem kelembagaan dan kesatuan yang baik mulai dari masyarakat, pemerintah dan oihak swasta sehingga model yang dihasilkan untuk satu destinasi di daerah tertentu juga bisa ditiru di daerah yang lain sehingga pariwisata benar-benar menjadi prime mover kita bersama.

“Untuk Pulau Komodo dan Labuan Bajo saya minta untuk serius melihat pada kelayakan ekonomi dan lingkungan untuk kita bergerak menuju harmoni pariwisata yang baik,” tambahnya.

“Saya juga minta agar yayasan swisscontact untuk tidak hanya fokus di Flores saja tetapi harus mulai masuk di pulau-pulau yang lain dengan 7 destinasi yang indah diantaranya yaitu Pantai Liman (Semau), Mulut Seribu (Rote), Desa Lamalera (Lembata), Desa Wol Wal (Alor), Desa Praimadita (Sumba), Fatumnasi (Timor – TTS), dan Koanara (Ende – Flores),” kata beliau.

“Model yang sudah diterapkan baik di Flores bisa dibawa ke seluruh pulau sehingga bisa melatih masyarakat, berikan pemahaman dan pengembangan yang baik, berdayakan masyarakatnya sehingga pemahaman mengenai pariwisata berkelanjutan bukan hanya kita (leader) yang paham tetapi juga juga masyarakat kita,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk memiliki pariwisata berkelanjutan yang hebat maka pembangunan infrastruktur harus cepat, akomodasi disiapkan dengan baik, serta yang tidak kalah penting adalah kesadaran masyarakat sendiri untuk membangun pariwisata sebagau ciri khas daearah itu sendiri.

Sementara itu, Program Manager Swiss Contact, Philip Orga mengatakan akan siap untuk selalu membantu Pemerintah NTT dan masyarakat agar bisa mengembangkan pariwisata yang berkualitas dan menjadi daya tarik dunia dengan juga memperhatikan destinasi pariwisata di seluruh pulau di NTT. (SP)

Pos terkait