Kekurangan APD, Jenasa Pasien Covid-19 di Ende di Bungkus Dengan Terpal

Ende, Savanaparadise.com,- Begitu tragis nasib yang dialami oleh pasien Covid-19 di Kabupaten Ende yang meninggal pada Kamis, (24/6/21), tepatnya di Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli.

Pasien tersebut meninggal karena terkonfirmasi positif Covid-19, setelah melalui tes Swab antigen. Sesudahnya jenasanya di bungkus dengan menggunakan terpal biru.

Bacaan Lainnya

Tampak dalam video yang berdurasi 19 detik,  yang sempat beredar dan viral, jenasa tersebut di gotong oleh dua orang petugas pemakaman dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Dibelakang petugas pemakaman, tampak juga seorang perempuan tidak menggunakan APD, ikut bersama-sama petugas pemakaman dengan berjalan kaki menuju lokasi pemakaman.

Kepala Puskesmas Detukeli, Serafinus Sage, ketika dikonfirmasi wartawan via telepon, Jumat, 25 Juni 2021 menjelaskan pasien tersebut meninggal terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ia meninggal karena kontak erat dengan keluarganya yang terkonfirmasi positif yang sempat dirawat di RSUD Ende”, jelas Kapus Detukeli.

Kapus Serafinus menambahkan disaat kami sementara melakukan tes swab antigen kepada beberapa pasien di Puskesmas, tiba-tiba ada telepon masuk dari Kades Kanganara dan mengatakan bahwa ada seorang pasien di Desanya yang lagi sekarat.

Dikatakannya bahwa warga disekitarnya berhamburan, tidak berani menolong, karena dikabarkan bahwa beliau terkonfirmasi positif.

“Pasien tersebut bernama Lorensius Lolo (63). Namun karena ada kabar yang beredar, bahwa pasien itu terkonfirmasi positif, makanya warga tidak berani mendekatinya.

Rifinus menuturkan, saat ini di Puskesmas Detukeli kekurangan APD sehingga dalam proses penanganan Covid-19 kami mengalami kesulitan.

“Apalagi semua Nakes dan petugas pemakaman tidak terlatih secara baik”, tambah Rofinus.

Senada dengannya, Kepala Desa Kanganara, Emanuel Damai kepada wartawan SP melalui via telepon membenarkan bahwa ada salah satu warganya meninggal dan terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut Kades, korban tidak sempat diantar ke puskesmas dan meninggal di rumahnya.

“Kita sempat berupaya mencari APD untuk ke Desa tetangga karena memang di Desa kami tidak ada APD. Dan apa yang terlihat di video memang begitulah kondisi yang kami alami di Desa yang serba keterbatasan”, ungkap Kades.

Penulis: Chen Rasi

Pos terkait