Kisah Penjual Es Cino Dari NTT, Dilantik Jadi Kades Tepian Indah – Kalimantan Timur

Quirinus Parwono Rasi, Dilantik Jadi Kepala Desa Tepian Indah- Kutai Timur, Kaltim Senin, 29 November 2021 (Foto: Istimewa)

Ende, Savanaparadise.com,- Siapa sangka, mantan penjual es cino dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kabupaten Ende, Quirinus Parwono Rasi, Senin (29/11/21) dilantik menjadi Kepala Desa Tepian Indah, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Gallang demikian sapaan akrabnya, mengikuti pemilihan Kepala Desa serentak yang berlangsung pada Senin, 18 Oktober 2021 yang lalu dan terpilih sebagai Kepala Desa Tepian Indah periode 2021-2027 dengan perolehan suara yang cukup signifikan yakni, 344 suara mengungguli 4 Calon Kepala Desa (Cakades) Lainnya, termasuk petahana.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Quirinus alias Gallang adalah seorang Buruh kasar, baik buruh bangunan maupun buruh perkebunan. Kerja keras dan keuletannya membuat dirinya mampu bertahan hidup ditanah rantau bersama istri dan seorang anaknya.

Menurut penuturan Gallang, Ia pernah mengalami masa-masa sulit ketika masih di tanah rantau. Saat itu, pihak perusahan di mana tempat dirinya bekerja memutuskan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak kepada dirinya.

Ketika dirinya di PHK, Ia sempat berputus asa dan memilih untuk kembali ke kampungan halamannya di Kabupaten Ende, Kepulauan Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun, berkat nasehat beberapa sahabatnya di tanah rantauan, akhirnya Gallang mengurung niatnya itu.

Kepahitan hidup yang dirasakan pada waktu itu secara perlahan mengubah nasibnya. Setelah di PHK secara sepihak oleh perusahan, mendorong Gallang untuk melawan segala bentuk kesewangan yang dilakukan oleh perusahan terhadap kaum buruh.

“Saya pernah di PHK ka’e (kakak-red). Saya lupa tanggal dan tahunnya. Ada sedikit masalah dengan pihak perusahan yang tidak bisa sampaikan sekarang”, ungkap Gallang dari seberang ketika dihubungi Savanaparadise.com melalu via telepon usai pelantikan, Senin (29/11/21).

Gallang pun lalu memilih untuk bergabung dalam organisasi buruh yakni, Federasi Pertanian Perkayuan Dan Kontruksi (Konfederasi) Serikat Buruh Sejahterah Indonesia ((K) (SBSI)) dan dipilih sebagai Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi.

Gallang mulai meniti karirnya di (K)SBSI dan mulai belajar banyak hal dalam wadah ini. Bermodalkan pengalaman, ia dengan gigi memperjuangkan nasib kaum buruh yang hak-haknya dirampas. Perjuangan itu ia lakukan dalam bentuk mediasi, haring, dan audiens, baik dengan pihak perusahan, Dinas Naketrans Kutim, bahkan dengan Pemda setempat.

Tak tanggung-tanggung juga, menurut kisah Gallang, dirinya bersama kawan-kawan buruh lainnya terpaksa harus turun ke jalan untuk menyuarakan hak-hak buruh yang dirampas apabila cara-cara lain yang ditempuh tidak didengar oleh pihak yang bersangkutan.

Tak disangka panggilan moral inilah yang membuat karirnya semakin menanjak naik. Tahun 2019 karena loyalitas terhadap organisasi dan kegigihan dalam memperjuangkan nasib kaum buruh, Gallang terpilih menjadi Sekretaris (K) SBSI Kutim.

Penjual Es Cino

Dimanjakan sejak kecil oleh kedua orang tuanya tidak membuat Gallang selalu malas-malasan. Sejak masih tinggal di kampung halamannya, Desa Loboniki, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende-Flores, NTT, Gallang selalu disibukan dengan dunia kerja.

Ia merupakan sosok pria ulet yang rajin mencari uang lewat bekerja. Sebagai buktinya, Ia tidak pernah malu dan memilah-milah pekerjaan mana yang pantas untuk dirinya. Awal mulanya ia pernah bekerja sebagai tukang ojek di Kota Ende dan Kota Maumere-Flores, NTT.

Memiliki gaya hidup glamor, yang membuat uang hasil jeri payahnya dihabiskan bersama teman-teman sebayanya. Disisi lainnya, dari gaya hidup glamor juga membuat Gallang memiliki banyak teman dan disukai banyak orang.

Gallang mengkisahkan, sebelum bekerja sebagai penjual Es cino, Ia pernah menjadi seorang pebisnis dikampung halamannya di Ndondo, Kotabaru-Ende.

Menurutnya, setiap hari dengan menggunakan motor butut dan alat timbang di bawah sertanya, ia relah keluar-masuk kampung diwilayah Kecamatan Kotabaru untuk membeli hasil komoditi.

“Ya Jika beruntung, sehari bisa menghasilkan 4 sampai 5 karung komoditi Jambu Mete yang saya beli dari masyarakat”, kisah Gallang mengenang kembali masa-masa dimana dirinya menjadi pebisnis.

Karena dunia bisnis yang ditekuninya boleh di bilang musiman, akhirnya Gallang memilih untuk hijrah ke kota Maumere untuk menekuni dunia kerja barunya sebagai penjual Es cino.

Sangat cukup sebanarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil jeri payahnya. Namun karena gaya hidupnya yang selalu glamor  sehingga rejeki yang di dapatnya sehari terkadang dihabiskan dalam sehari itu.

Disitulah masa-masa sulit Gallang alami, ia pun kurang akur dengan keluarganya. Dan motor yang di kreditnya di ambil kembali oleh diller karena dirinya menunggak 6 bulan. Kisah kelam dikampung halamannya itulah memaksa Gallang mengadu nasibnya di tanah orang.

Gallang pun memilih Kalimantan timur sebagai ladang baru baginya untuk merancang kehidupannya dan sebagai tempat dirinya bekerja untuk menafkahi hidupnya.

Di sanalah Gallang perlahan-lahan mulai sadar dan bangkit dari segala keterpurukannya. Masa lalu baginya merupakan cermin untuk menata masa depan. Ia pergi merantau dengan mimpi besarnya agar hidupnya lebih baik dari hari-hari kemarin.

Alasan Pilih Calon Kepala Desa

Menurut kisah Gallang, awalnya Ia tidak pernah memiliki mimpi untuk menjadi seorang Kepala Desa apalagi Kepala Desa di Tanah Orang. Yang ada dalam benaknya saat itu adalah mengumpulkan uang secukupnya untuk membiayai hidupnya sendiri dan keluarganya.

“Saya tidak punya mimpi kae untuk jadi kepala Desa. Bagi saya hidup itu seperti air mengalir. Selama kita masih punya niat yang tulus dan kuat untuk berusaha, jalani saja”, ucap Gallang dari seberang sana.

Dengan komitmen yang kuat dan penuh percaya diri, walaupun sering jatuh dalam keterpurukan, Gallang selalu bangkit dan terus berjalan melakoni hidup bak sinetron.

Dalam menjalani hidupnya ditanah rantau, Gallang memiliki pandangan bahwa hidup itu diibaratkan seperti perjalanan. Disetiap perjalanan pasti ada lika liku dan kerikil-kerikil tajam yang siap menusuk kaki. Bagi dia tinggal kita adalah nahkodanya, apakah memilih untuk balik kembali atau melanjutkan perjalanan.

Sehingga, menurut dia tantangan dan rintangan dalam perjalanan hidup selalu di jumpai oleh setiap orang. Tidak ada setiap kita yang tidak punya tantangan hidup. Hanya tinggal bagaimana kita menentukan. Mau bangkit dan melanjutkan perjalanan atau memilih bertahan dan menerima keadaan.

Rumus hidup ini yang memotivasi Gallang menjalani hidup di tanah rantau. Disela-sela kesibukannya sebagai pejuang buruh, Gallang selalu didukung oleh istri dan orang-orang terdekatnya.

Bermodalkan Ijasa paket C dan pengalamannya, Gallang terus mengasa kemampuan ketika berkecimpung dalam organisasi (K) SBSI.

Ia sering tampil diruang publik dalam menyuarakan hak-hak kaum buruh yang dirampas. Ia pun dengan berani mengkritik kebijakan yang diambil, baik perusahan dan Pemerintah yang tidak berpihak kepada nasib kaum buruh.

Disamping nasib kaum buruh yang diperjuangkannya, Gallang ikut prihatin dengan kondisi Desa tempat dimana ia tinggal. Menurutnya dengan anggaran yang demikian besar yang dimiliki Desa, semestinya Desa harus lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera.

Namun, Gallang menemukan sangat berbeda dengan kondisi yang terjadi dilapangan, tempat dimana dirinya tinggal. Kondisi itulah yang merasuki Gallang sehingga Ia kepincut untuk mencalonkan diri menjadi kepala Desa Tepian Indah.

“Saya terpanggil mencalonkan diri sebagai Cakades Tepian Indah karena melihat masih ada ketimpangan sosial, baik itu dari infrastruktur dan juga minimnya partisipasi publik”, ujar Gallang.

Ruang inilah yang kemudian menyadarkan dirinya untuk melakukan safari politik ke setiap RT untuk memberikan pendidikan politik kepada orang yang dia jumpai sambil meminta restu dan dukungan dari masyarakat setempat.

Pola pendekatan door to door yang di gunakan Gallang sebagai media untuk dirinya memaparkan Visi -Misinya kepada masyarakat yang dijumpai. Visi-Misi itulah janji politik Gallang apabila dirinya dipercayakan sebagai Kepala Desa Tepian Indah.

Ternayata strategi politik yang dibangun bersama timnya menghantar Gallang terpilih menjadi Kepala Desa Tepian Indah periode 2021 – 2027.

Berikut kutipan Visi – Misi sebagai Janji Politiknya kepada Masyarakat Tepian Indah

Visi: Menata Desa Tepian Indah Menuju Desa Yang Religius, Mandiri, dan Maju

Misi:

  1. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Pades).
  2. Membangun Sinergisitas dengan semua pihak baik Pemerintah, Legislatif, maupun Swasta untuk meningkatkan pembamgunan infrastruktur seperti rumah layak huni, peningkatan badan jalan usaha tani, peningkatan badan jalan desa, dan sanitasi air bersih, serta mengurangi pengangguran.
  3. Menghadirkan kelas Pemuda Desa untuk meningkat Sumber Daya Manusia (SDM) melaui pendidikan dan pelatihan
  4. Meningkatkan kegiatan untuk Lansi, Ibu Hamil, dan Remaja melalui kegiatan Posyandu demi mencegah stunting di Desa Tepian Indah.
  5. Meningkatkan insetif Guru Honorer dari Paud hingga TKK.
  6. Mendorong Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk membentuk Peraturan Desa (Perdes).
  7. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih humanis.

Program Kerja:

  1. Menghadirkan Bumdes Smart, Pertamina Desa, dan Kolam Renang berbasis Pariwisata, serta menghidupkan kembali pasar malam untuk meningkatkan PAD.
  2. Meningkatkan SDM bagi kelompok tani dengan memebrika  Pendidikan dan Pelatihan.
  3. Memfasilitasi Petani plasma untuk menyelesaikan secara musyawara mufakat  tentang hasil bagi.
  4. Mendorong semua kegiatan yang dilaksanakan setiap hari besar keagamaan dan memastikan memberikan keamanan yang maksimal.
  5. Menghadirkan program BPJS tenaga kerja bagi masyarakat non penerima upah.
  6. Pengadaan Tower jaringan telkomsel.

Penulis: Chen Rasi

Editor: Yuven Abi

Pos terkait