Laba Fantastis, Kredit Macet Menurun Dratis

Kepala Cabang Bank NTT Cabang Kefamenanu Endri Wardono,SE

Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Satu yang menarik dari capaian kinerja Bank NTT Cabang Kefamenanu tahun ini adalah perolehan sisa hasil usaha atau laba. Pimpinan Cabang Bank NTT Kefamenanu, Endri Wardono mengatakan laba yang ditargetkan hingga triwulan ketiga mestinya hanya Rp15 miliar tetapi hingga akhir Juli sudah tercapai Rp26 miliar. Trend ini dipastikan meningkat hingga Desember dengan prakiraan bisa menembus angka Rp 36 miliar dari yang ditargetkan hanya Rp 25 miliar tahun 2017.

 

Bacaan Lainnya

“Ini capaian cukup fantastis dan diluar dugaan kita. Laba yang kita targetkan hanya Rp 15 miliar namun perolehanya sudah mencapai Rp26 miliar padahal baru memasuki triwulan III. Hitungan kita sampai akhir tahun laba yang diperoleh bisa tembus angka Rp 35 atau 36 miliar dari target Laba kita tahun ini hanya Rp25 miliar. Kita syukuri dan terus berjuang meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” paparnya

 

Aspek lain yang perlu diapresiasi dari kinerja Bank NTT Cabang Kefamenanu adalah penurunan angka kredit macet (NPL). NPL pada akhir tahun 2016 terdeteksi sangat besar dan beresiko karena menyentuh angka 4,62%. Seiring waktu, manajemen melakukan perbaikan baik dari sisi skema kredit, motode penagihan, ekspansi kredit, restrukturisasi pada beberapa item kreit sehingga angka itu ditekan turun menjadi 2,17% memasuki triwulan III.

 

“NPL kita tahun kemarin memang sangat tinggi dan beresiko. Kita terus berusaha turunkan dengan berbagai pola. Target kita sampai akhir tahun bisa turun hingga angka 1,5%. Sedangkan untuk biaya operasional target kita 56 tetapi masih normal sekali karena saat ini masih dibawah angka 42%,” ujar Endri yang adalah mantan Wakil Kepala Cabang Bank NTT Labuan Bajo ini.

 

Adapun berbagai strategi yang dilakukan manajemen untuk menurunkan NPL dengan dengan pendekatan yang humanis. Tujuannya penanganan masalah dan juga memberian solusi terkait masalah yang dihadapi nasabah sehingga tetap terjalin kemitraan. Strategi kedua adalah melakukan ekspansi kredit ke unit usaha mikro lain yang lancar. Manajemen juga bisa melakukan penjadwalan ulang pinjaman (reschedule) sehingga nasabah bisa mengembalikan  pokok dan bunga pinjaman sesuai dengan kemampuannya.

 

“Pendekatan kita persuasif dan komunikatif. Sampe saat ini Bank NTT Kefamenanu belum punya deep collector. Memang ada beberapa nasabah yang usahanya colaps tetapi dia merelakan jaminannya diuangkan. Lalu kita reschedule pinjamam dia dengan perhitungan baru. Semuanya masih bisa kompromi. Kita bisa buatkan analisa cashflow dengan waktu pengembalian lebih lama, lebih rencah angsurannya supaya lebih lancar. Itulah sebabya nilai NPL kita menjadi kecil bahkan hampir mendekati angka hanya 1%, “ ujarnya

 

Untuk diketahui, saat ini Bank NTT Cabang Kefamenanu didukung 78 orang karyawan yang tersebar di seluruh USPD, kantor Kas, Unit Pelayanan, Cabang Pembantu (Capem) dan Kantor Cabang. Ada dua kantor Capem yakni di Oelolok dan Mena, 3 Unit Simpan Pinjam di Eban, Wini dan Noemuti; satu kantor kas di Rumah Sakit Umum Kefamenanu dan satu Payment point dikantor Samsat. (tim)

 

Pos terkait