Mantan Bendahara Desa Oehalo Diduga Gelapkan Dana Desa dan ADD

Kefamenanu, Savanaparadise.com,-Mantan Bendahara Desa Oehalo, Urbanus Takesin diduga telah gelapkan anggaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (DD) untuk instalasi dan pengadaan meteran bagi 36 KK yang belum terpasang.

Karena itu, Kepala Desa Oehalo, Marselinus Hanoe mendesak agar mantan bendahara desa segera mempertanggungjawabkan terkait penggunaan anggaran tersebut.

Bacaan Lainnya

Hal itu dikatakannya untuk menjawab pertanyaan wartawan, Kamis, (18/2/21).

Namun ketika ditanyai soal berapa banyak total anggaran yang telah digelapkan mantan bendahara tersebut, kades Marselinus menolak untuk menjelaskannya.

“Saya tidak tau Unu (kakak-red), berapa banyak dana yang telah digelapkan. Itu kalau Unu dong mau tahu kecuali tanya di saya punya TPBJ”, jelas Marselinus

Saya ini penguasa anggaran yang sifatnya hanya mengontrol, sedangkan untuk mengetahui berapa banyak dana yang telah digelapkan oleh mantan bendahara Urbanus Takesin kecuali kita tanya di saya punya tim TPBJ” tambahnya.

Ia juga Menampik semua dugaan penyalagunaan dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD) sejak tahun 2018.

Dirinya mengatakan penggunaan anggaran tahun 2018 tidak bermasalah karena sudah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Timor Tengah Utara.

Terkait penggunaan dana Desa dan ADD tahun 2018 Ia mengatakan belum bisa dipaparkan karena dia sudah bertemu Tenaga Ahli Propinsi dan Kabupaten.

Untuk diketahui, sebelumnya pernah diberitakan SP terkait sejumlah masyarakat Desa Oehalo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mempertanyakan penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa ( ADD).

Perwakilan masyarakat Desa Oehalo, Petrus Sio pernah mempertanyakan soal program pembangunan yang bersumber dari DD dan ADD mengalami mangkrak dari tahun 2018.

Petrus Sio mengatakan program pembangunan yang bersumber dari Dana Desa dan ADD mangkrak sejak tahun 2018.

” Bapak-bapak bisa bayangkan, sejak tahun 2018 tidak ada satupun program yang berhasil dijalankan”, ungkap Petrus kepada wartawan, Rabu, (17/2).

Ia mencontohkan seperti program listrik masuk Desa.

“Hingga hari ini, baru instalasi tapi meter baru terpasang di dusun 1 sementara di dusun 2 hanya terpasang di rumah kepala desa sedangkan warga yang lain tidak mendapatkan meter,” kata Petrus

Contoh lainnya kata Petrus pembangunan jalan rabat sepanjang 200-an meter baru dikerjakan saluran sementara bentangannya belum dikerjakan. Selain itu ada juga bronjong yang juga belum tuntas dikerjakan.

Akibatnya kata Petrus anggaran tahun 2018 kemudian terbawa ke tahun berikutnya dalam bentuk Silpa dan itupun tidak dicairkan ditahun 2019.

” Saya beritahu bahwa tahun 2018 itu, yang cair hanya ADD sedangkan DD tidak semuanya dicairkan. Tahun 2019 ADD dan DD 100% tidak cair. Tahun 2020 ADD hanya cair 50 % sedangkan DD hanya cair 2 tahap” jelasnya.(YA01)

Pos terkait