Mendagri, Tito Karnavian Kunker ke Sumba Timur

Waingapu, Savanaparadise.Com,- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., PH.D. mengunjungi Kabupaten Sumba Timur, 3 Mei 2021. Saat tiba, Menteri Tito disambut Bapak Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si di Bandara Umbu Mehang Kunda.

Kepada Menteri, Bupati Sumba Timur mengatakan pemerintah Kabupaten Sumba Timur dalam suasana kepemimpinan yang baru sedang berupaya untuk mengatasi berbagai persoalan mendasar untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Persoalan pertama yang sedang dihadapi yaitu masalah stunting, di mana pada tahun 2018 Kabupaten Sumba Timur ditetapkan sebagai Locus Kabupaten Stunting bersama 150 Kabupaten lainnya di Indonesia.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Jelas Bupati Pemerintah Kabupaten Sumba Timur serius dan sistematis dalam melakukan intervensi untuk pencegahan stunting melalui 8 aksi konvergensi pencegahan stunting mulai dari analisa situasi atau melakukan identifikasi sebaran stunting, menyusun rencana kegiatan, integrasi intervensi gizi, melakukan rembug stunting, memberikan kepastian hukum bagi desa, memastikan tersedia dan berfungsinya kader pembangunan manusia serta meningkatkan sistem pengelolaan data, melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita serta melakukan review kinerja pelaksanaan program.

Sementara itu, angka gizi buruk di Kabupaten Sumba Timur malah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2018, ditemukan 135 kasus, pada tahun 2019 ditemukan 228 kasus, dan pada tahun 2020 ditemukan 327 kasus. Untuk tahun 2021 sampai dengan saat ini sudah ditemukan 121 kasus.

Upaya penanggulangan balita gizi buruk yang dilakukan adalah melakukan rawat inap bagi setiap balita gizi buruk yang mengalami kelainan klinis dan dengan penyakit penyerta, sedangkan bagi yang tidak mengalami kelainan maka dilakukan rawat jalan melalui pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P).

Upaya yang dilakukan antara lain pemantauan pertumbuhan perkembangan anak, pelacakan gizi buruk, pedampingan pola makan keluarga berbasis gizi seimbang, konseling pemberian makanan bagi anak dan balita, pemberian tablet tambahan darah dan peningkatan kapasitas tenaga gizi puskesmas.

Upaya terbaru yang sedang dilakukan adalah memberikan obat gizi yaitu RUTF yang merupakan bantuan UNICEF bagi balita gizi buruk dan pengembangan orang tua asuh bagi setiap penderita gizi buruk dan saat ini telah disiapkan instruksi Bupati untuk para pejabat Eselon II, III, PKK dan Dharmawanita untuk menjadi orang tua asuh bagi anak – anak penderita gizi buruk .

Selain itu, pada akhir Tahun 2020 hingga awal tahun 2021 terjadi peningkatan kasus covid 19 yang cukup signifikan di Sumba Timur sebagai akibat adanya kluster Pilkada dan situasi bencana badai siklon tropis Seroja sehingga kerumunan di tempat pengungsian tak terhindari. Kondisi ini diperparah dengan keberadaan laboratorium yang belum ada di Sumba Timur sehingga terjadi keterlambatan dalam mengetahui hasil sampel yang dikirim. Hal ini menyebabkan terjadinya penularan yang sulit untuk dikendalikan.

Sementara dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa pemerintah pusat akan siap membantu untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di Sumba Timur.

“Pemerintah Pusat siap membantu dalam mengatasi setiap persoalan yang terjadi di Sumba Timur”, kata Mendagri.

Dalam kunjungannya kali ini, Menteri Tito juga menyerahkan bantuan berupa susu dan makanan tambahan.

Penulis: Umbu Sorung

Editor: Chen Rasi

Pos terkait