Novanto Perjuangkan Asuransi Nelayan

Kupang, Savanaparadise.com,- Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Setya Novanto bertekad memperjuangkan asuransi bagi seluruh nelayan di NTT. Selain itu, ia juga bertekad memperjuangkan pembangunan Pusat Pengisian Bahan Bakar bagi nelayan.

Setya Novanto mengatakan itu setelah mendapat masukan dari Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang Maksi Ndun dalam acara Temu Usaha bagi masyarakat pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan Kota Kupang dengan Ketua Fraksi Partai Golkar DR RI Setya Novanto di Pantai Nunsui Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, Senin (24/6/2013).

“Di Golkar ada asuransi bagi anggota, maka saya akan usahakan juga ansurasi nelayan,” katanya. Bahkan, Setya Novanto juga bertekad mencari asuransi yang berkaitan dengan nelayan.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang Maksi Ndun pada kesempatan itu mengeluh soal prilaku oknum aparat Polisi Perairan yang beroperasi di perairan Kota Kupang yang menurutnya sangat menggangu kenyamanan para nelayan.

“Sebagai penagkap ikan, kami selalu diintimidasi aparat dari TNI Aangakatan Laut dan setelah kami lakukan koordinasi akhirnya aman. Namun, yang masih terganggu adalah Polisi Perairan, mereka tidak tahu berapa mil dari bibir pantai untuk menangakap nelayan. Kami bingung, yang memberikan ijin penangkapan adalah Dinas Perikanan dan Keluatan Kota Kupang, tetapi yang periksa ijin malahan Pol Air, ini namanya predator,” ujar Maksi Ndun kesal.

Menanggapi itu, Setya Novanto bertekad akan berkoordinasi Gubernur NTT, Kapolda NTT serta Panglima TNI agar praktek-praktek “predator” seperti itu harus dihapus. “Ini mesti segera ditindaklanjuti agar memberikan rasa nyaman bagi para nelayan dalam mencari nafkah,” katanya.

Direktur Utama Novanto Center Mohammad Ansor mengatakan, Novanto Center sudah lima tahu hadir di NTT sebagai wujud bahkti Setya Novanto yang seutuhnya bagi masyarakat NTT.

“Hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat NTT dimasuki oleh Novanto Center, terlebih pada usaha mikro masyarakat, dengan melihat sisi kosong usaha masyarakat yang selama ini belum tersentuh pemerintah dan LSM,” ujar Ansor.

Petrus Hayon, salah satu nelayan dari Kelurahan lasian Kota Kupang mengatakan, nelayan di Kota Kupang saat ini semakin sulit melaut.

“Kami juga minta pendampingan dan fasilitator untuk mendukug berbagai kegiatan kami mulai penangkapan, budidaya dan pemasaran. Dan kami mengalami kesulitan soal pakan dan bibit untuk budi daya,” katanya.(Ren/SP)

Pos terkait