Pertama di  NTT, RS Siloam Tangani Pasien Batu Ginjal Tanpa Operasi

Kupang, Savanaparadise.com,- Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Hospital Kupang kini punya layanan urologi tanpa operasi  pertama dan satu-satunya di NTT. kini pasien batu ginjal bisa ditangani oleh Siloam tanpa harus melalui operasi.

Direktur RS Siloam Kupang, Hans Lie kepada wartawan dikupang mengatakan Siloam Kupang sudah memiliki alat Ekxtracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) atau lebih dikenal dengan Gelombang kejut.

“Penyakit batu ginjal di NTT cukup tinggi, sehingga RS Siloam menyiapkan mesin kejut tanpa operasi untuk tangani sakit ini,” ujarnya kepada puluhan wartawan, Rabu, 4 Desember 2019.

 

Menurut dia, pihaknya telah menangani sebanyak 11 pasien yang batu ginjal menggunakan mesin kejut ini.  Penanganan pasien batu ginjal, kata Hans, selain pasien swasta atau umum, RS Siloam juga tangani pasien BPJS Kesehatan.

Urologist Rumah Sakit Siloam Kupang, dr. Erik Hutauruk  mengatakan sesuai hasil penelitian yang dilakukannya, masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat rentan terhadap penyakit batu ginjal.

 

“Masyarakat NTT pada umumnya minum air tanah bukan air kemasan, sementara air tanah di NTT zat kapurnya sangat tinggi, hal ini dapat memicu terjadinya batu ginjal”, jelas dr. Erik.

Spesialis Urologi ini menyarankan agar seluruh masyarakat mengkonsumi air kemasan yang sudah melalui proses distilasi.

“Agar terhindar dari batu ginjal, jangan minum air sumur atau air tanah, minum air kemasan 2 liter per hari”, imbaunya.

“Gelombang kejut ini dikonsentrasikan di sekitar ginjal yang berguna untuk menghancurkan batu ginjal menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan bersama urine”, jelas dr. Erik.

Wakil ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT, Kristin Pati, menyampaikan apresiasi kepada management Rumah Sakit Siloam yang telah menghadirkan ESWL untuk membantu masyarakat NTT.

“Saya berharap hal ini menjadi perhatian pemerintah. Semoga Rumah Sakit W. Z Yohanes dan S. K Lerik segera memiliki alat ini, agar masyarakat dapat terbantu, mengingat NTT sangat rentan terhadap penyakit batu ginjal”, tegas Kristin.

Pos terkait