Program Ramai Skali, Gerakan Literasi Bank NTT Libatkan Seluruh Kelompok Masyarakat, Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

Launching Program Ramai Skali

 

Kupang, Savanaparadise.com,- Bank NTT terus melakukan berbagai inovasi serta terobosan untuk mengenalkan produk-produk perbankan. Salah satu program yang secara kontinue dilakukan adalah program Ramai Skali. Program Ramai Skali ini adalah kompetisi berbasis literasi yang melibatkan kelompok intelektua, profesional, Influencer, pelajar dan masyarakat umum.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho kepada wartawan belum lama ini mengatakan pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia telah membawa peradaban baru dalam kehidupan umat manusia. Oleh karena itu kata dia, Tema yang diangkat dalam kompetisi program ‘Ramai Skali’ tahun 2021 ini adalah Solusi Cerdas NTT Menghadapi New Normal dengan tagline Di rumah, Berkarya, Dapat Hadiah, Bersama Bank NTT.

Ia menjelaskan dalam kondisi yang serba sulit saat ini, akses masyarakat terhadap jasa layanan perbankan masih sangat terbatas. Sehingga, Bank NTT merasa terpanggil untuk melakukan gerakan-gerakan literasi kepada masyarakat dalam berbagai bentuk agar mampu mengenal, memahami dan memanfaatkan jasa layanan perbankan secara sehat, aman dan bermanfaat.

Dikatakannya untuk tahun 2021 penyelenggaraan kompetisi program Ramai Skali agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya hanya melibatkan pelajar SMP, SMA, Mahasiswa dan anak muda kreatif, kali ini ada pengembangan kepesertaan yakni akan melibatkan para guru, dosen serta wartawan.

“Ini berangkat dari masukan berbagai pihak, agar sebisa mungkin dapat mengakomodir semua talenta yang dimiliki di daerah ini,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, masih dalam suasana pandemi saat ini banyak aktivitas dilakukan dari rumah. Meski demikian, dengan keterbatasan yang ada perlu didorong untuk melakukan berbagai terobosan, kreativitas serta inovasi.

Sehingga menurutnya, siapapun tidak hanya diam dan merenungkan nasibnya namun mampu berkreasi serta mampu menggelorakan gerakan-gerakan yang dapat membangun semua aspek kehidupan. “ Mengembangkan intelektual yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi merupakan harapan dari gerakan lewat program “Ramai Skali” tahun ini,” jelasnya.

Dijelaskannya lebih lanjut kompetisi program Ramai Skali tahun 2021 yakni; video edukatif, foto promosi produk dan layanan Bank NTT, serta jingle Bank NTT. Untuk ketiga jenis kompetisi ini pesertanya ialah masyarakat umum.

Selain itu ada kompetisi menulis dengan 3 kategori yakni karya penulisan kreatif dengan peserta pelajar tingkat SMP dan SMA, karya penulisan inspiratif dengan peserta dari masyarakat umum.

Kategori berikutnya adalah Journalist Writing Competition yakni penulisan opini, artikel, feature dan berita bagi Wartawan media cetak, online/daring maupun pers mahasiswa.

Yang menjadi juri dalam kompetisi ini yakni dari pihak internal Bank NTT, Bank Indonesia (BI) perwakilan NTT, Otoritas Jasa Keuangam (OJK) NTT, Dinas Pendidikan provinsi NTT, serta Universitas Nusa Cendana (Undana).

Pembukaan pendaftaran akan dimulai pada tanggal 22 Maret 2021 di kantor Bank NTT terdekat di seluruh wilayah NTT. Syarat menjadi peserta sangat sederhana, yakni cukup menabung di Bank NTT dengan nominal tabungan sebesar Rp250 ribu.

Untuk syarat dan ketentuan serta Term of Reference (TOR) dapat diterima pada kantor operasional Bank NTT, atau dapat diperoleh melalui website resmi Bank NTT pada tanggal 22 Maret 2021. Klik TOR (http://bpdntt.co.id/template/front/archive/TOR_Karya_Tulis_Ilmiah_Bank_NTT_2020.pdf)

 

Pengumuman pemenang akan dilakukan pada bulan Oktober 2021 bertepatan dengan bulan inklusi keuangan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia kompetisi program “Ramai Skali” melalui nomor handphone 081338088856.

Salah satu tim juri, Frits Fanggidae mengatakan khusus untuk lomba menulis, pihaknya selaku juri tidak menggunakan terminologi ilmiah secara kaku atau ketat. Hal ini berangkat dari pertimbangan dan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

“Ilmiah sebetulnya sederhana yakni masuk akal. Kami tidak memaksa peserta menulis dalam format ilmiah. Karena seiring dengan perkembangan dunia online saat ini format ilmiah telah berubah,” jelas Frits.

Dia menambahkan, publik yang mengikuti lomba penulisan ini bisa secara bebas menyampaikan ide dan gagasannya secara tertulis. Selanjutnya, tim juri akan membuat kategori-kategori untuk menganalisis proses penulisan gagasan tersebut.

“Tentu karya itu lahir dari sebuah proses yang juga ilmiah. Pastinya juga kami akan menilai secara spesifik. Dan yang tak kalah penting mesti hasil karya sendiri,” jelasnya. (Advertorial)

Pos terkait