Sat Pol PP dan Sejumlah Preman Bertato Aniaya Perempuan dan Anak di Pubabu Besipae

 

So,e, Savanaparadise.com,- Satuan Polisi Pamong Praja dari Pemprov NTT dibantu sejumlah preman bertato melakukan tindakan penganiyaan terhadap masyarakat Pubabu, Besipae, Timor Tengah Selatan (TTS), Rabu, 14/10/2020.

Salah satu Tokoh Masyarakat Pubabu, Niko Manoe mengatakan rombongan aparat dan sejumlah preman bertato ingin melakukan penanaman lamtoro dilahan yang bermasalah. Namun keinginan aparat dan preman bertato mendapat penolakan dari masyarakat setempat.

Akibatnya kata Niko para aparat dan preman bertato melakukan penganiayaan terhadap masyarakat yang menolak.

” Dari Koramil Amnuban Selatan turun lebih dahulu.situasinya aman. Kami jelaskan kalau mau buat kegiatan , lahan ini masih bermasalah. Kemudian Pemerintah provinsi dan Sat Pol PP juga datang. Masyarakat tidak menghampiri mereka dan menolak,” kata Niko Manoe ketika dihubungi wartawan, Rabu, 14/18/2020.

Ia menjelaskan para korban adalah Debora Nomleni tangannya di putar sampai keseleo, Mama Demaris di cekik dan dibanting sampai lehernya terluka hingga pingsan, Garsi Tanu (laki-laki umur 10 ) di tarik, Novi di banting dan di tendang sampai badannya penuh dengan lumpur, Marlin di dorong sampai jatuh.

Plt Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, Welly Rohi Mone ketika dikonfirmasi membantah pihaknya melakukan penganiayaan terhadap masyarakat Pubabu Besipae. Ia mengaku pihaknya ingin melakukan persiapan lahan karena sudah mendekati musim tanam.

” Kita kerja sama dengan Forkompinda, Korem datang lihat lahan karena TNI juga mau terlibat dalam program Tanam Jagung Panen Sapi (TPJS). Saat oto tangki masuk, masyarakat larang dan rampas selang air, ” kata Welly.

Ia mengatakan justru pihaknya yang mendapat pemukulan dari masyarakat yang menolak. Salah satu staf nya yang perempuan justru mendapat perawat akibat luka dikepala.(SP)

Pos terkait