Wagub NTT Bersyukur NTT Masih Negatif Corona

Kupang, Savanaparadise.com,- Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi bersyukur karena NTT masih negatif Coronavirus atau Covid-19. Meski demikian Nae Soi mengatakan masyarakat harus waspada dan mengendalikan diri untuk tidak melakukan aktivitas yang mengakibatkan kerumunan orang banyak.

“Pertama-tama kami rakyat NTT, dan seluruh jajaran di Provinsi NTT; bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, ASWT sampai dengan hari ini; puji Tuhan, alhamdulilah; kami masih dikatakana zero corona,” kata Wagub dalam live report Berita Satu TV di rumah jabatan Wagub, Selasa malam (07/04/2020).

Saat ini Provinsi NTT secara nasional masih negatif bersama Provinsi Gorontalo. Sedangkan 32 provinsi lainnya di Indonesia sudah terpapar Covid-19.

Ia mengatakan tipikal masyarakat NTT yang menganut nalar komunitarian membutuhkan peran aktif pemerintah. Peran pemerintah itu adalah bagaimana memberi pengertian bagi masyarakat untuk tidak berkumpul satu sama lain.

“ Kita tahu bahwa virus ini tidak menular tetapi ditularkan. Sesuai dengan kondisi kami masyarakat NTT, dimana masyarakat kami menganut nalar komunitarian yang sering berkumpul satu sama lain; maka yang pertama kami lakukan adalah bagaimana merubah nalar dari komunitarian menjadi nalar social distance atau physical distance; itu istilah,” papar Wagub.

“Masyarakat kami selalu berkumpul dalam pesta adat, dalam beribadah dan sebagainya. Oleh sebab itu, langkah pertama yang kami ambil dari pemerintah adalah kami mengundang semua komponen yang ada di NTT, semua tokoh masyarakat, tokoh agama, semua tenaga medis; kita menentukan sekarang NTT ini dalam keadaan bagaimana, kami mengambil satu kesimpulan pada saat itu bahwa NTT walaupun belum masuk tetapi ini ada namanya kegentingan sosial,” jelasnya.

Kalau kegentingan sosial sebut Wagub Nae Soi, maka diminta kepada tokoh masyarakat, semua komponen bangsa untuk bersama-sama sosialisasikan kepada masyarakat.

“Mari kita semua sosialisasi kepada masyarakat bahwa ikatan-ikatan kita; ikatan sosial yang selama ini merupakan budaya harus dihentikan sementara; karena ada namanya kegentingan sosial. Oleh sebab itu, kami minta kepada masyarakat dan menurut tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat supaya ditiadakan pesta-pesta adat, ditiadakan ibadah dan lain sebagainya,” tegas Wagub.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT sambung Wagub, juga mengimbau kepada seluruh masyarakat NTT untuk dapat mengendalikan diri di tengah pandemik virus corona.

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang ada di daerah-daerah “merah” tolong melakukan pengendalian diri supaya jangan datang ke NTT kalau misalnya tidak ada keperluan yang sangat luar biasa. Juga kepada masyarakat yang berada di luar NTT kami mohon dengan sangat supaya kalau misalnya mereka dari “daerah merah”, kami mohon dengan sangat supaya jangan datang dulu ke NTT,” jelasnya.

Di tempat terpisah Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT yang juga juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si meminta kepada seluruh masyarakat NTT agar tidak panik berlebihan.

“Masyarakat NTT jangan panik berlebihan. Siaga boleh. Kalau panik, imunitas tubuh menurun dan akan berdampak mudahnya berbagai wabah masuk ke dalam tubuh kita; tidak hanya wabah corona,” tandas Marius di ruang kerjanya, Rabu (08/04/2020).

Justru disaat-saat seperti ini sebut Marius, tumbuh kepekaan dan rasa solidaritas kemanusiaan sebagai sesama anak bangsa.

“Saat seperti ini harus timbul dan tumbuh rasa solidaritas sebagai sesama anak bangsa yang ada di daerah. Mari kita saling membantu dan meneguhkan agar wabah corona ini cepat berhenti; sembari terus berdoa kepada Tuhan Sang Empunya Kehidupan; agar kita semua senantiasa terjaga, sehat dan terlindungi,” ucap Marius.(Valeri Guru/Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)

Pos terkait